JOMBANG, KabarJombang.com – Selama bulan ramadan, santri di Pondok Pesantren Tebuireng Jombang padat agenda mengaji setiap selesai solat wajib.
Hal ini dimaksudkan untuk mengisi kegiatan selama bulan suci Ramadan. Di mana, setiap umat muslim memang dianjurkan untuk mencari pahala sebanyak-banyaknya.
Dengan cara mengaji kitab-kitab klasik selama berlangsungnya bulan Ramadan 1445 Hijirah ini, santri di Ponpes Tebuireng, putra maupun putri mengaji sehari lima kali setiap selesai solat wajib.
Menurut Pengasuh Pondok Pesantren Putri Tebuireng, KH Fahmi Amrullah Hadziq alias Gus Fahmi, ia menyampaikan dalam sehari para santri di Ponpes Tebuireng bisa mengaji lima kali selama 24 jam.
“Setiap habis solat lima waktu para santri sudah ada jadwal yaitu mengaji. Untuk santri laki-laki lima kali dan santriwati empat kali. Itu karena waktu setelah solat maghrib yang singkat,” ucapnya, Sabtu (16/3/2024).
Seperti diketahui, Ponpes Tebuireng merupakan pesantren tradisional di Indonesia, khususnya yang terkait dengan organisasi Nahdlatul Ulama (NU).
Pesantren ini dikenal memberikan pendidikan agama, ajaran budaya, dan terkadang pendidikan umum kepada siswanya.
Pondok ini juga memainkan peran penting dalam membentuk nilai-nilai keagamaan dan sosial di kalangan komunitas Muslim Indonesia.
Masih kata Gus Fahmi, selama Ramadan para santri akan mengaji beberapa kitab mulai dari kitab dengan ukuran kecil hingga tebal.
“Seperti kitab Washaya, At-Tibyan Fi Adabi Hamalatil Qur’an, Ihya Ulumudin, hingga Shahih Bukhari. Untuk kitab Shahih Bukhari ini merupakan satu tradisi yang dimulai dari masa Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari kemudian dilanjutkan oleh santri-santri penerusnya. Untuk metode ngajinya yakni khataman,” ujarnya.
Ngaji kitab yang didapatkan para santri di Ponpes Tebuireng ini disebutnya merupakan sebuah tradisi lain yang dimiliki pesantren. Ada pula tradisi ngaji kilatan yang juta dilakukan di Ponpes Tebuireng.
“Ngaji kitab ini sebagai bekal bagi para santri untuk berperan di masyarakat ketika mereka lulus dari pondok,” jelasnya.
Meskipun begitu, amalan Sunnah lainnya selama Ramadan tetap berjalan seperti salat tarawih, salah malam, tadarus Al-Qur’an dan Amaliah lainnya.