KABARJOMBANG.COM – Sejumlah tokoh agama di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, menyeru kepada masyarakat, khususnya warga Kota Santri, agar mematuhi hasil keputusan yang ditetapkan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2019.
Berdasarkan jadwal, sidang perdana Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK), akan diselenggarakan pada 14 Juni 2019 mendatang. Pada sidang perdana itu, MK akan memutuskan lanjut atau tidaknya sengketa ke tahapan persidangan dengan mempertimbangkan permohonan beserta barang bukti yang diajukan (Putusan Sela).
Imbauan itu, seperti diungkapkan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Jombang, KH Cholil Dahlan. Pihaknya meminta, agar seluruh pihak mematuhi keputusan yang akan ditetapkan.
Tak hanya itu, pihaknya juga mengapresiasi kinerja TNI – Polri dalam menjaga stabilitas keamanan pasca pesta demokrasi 5 tahunan ini.
“Saya mengimbau pada seluruh umat, baik yang beragama islam atau yang lain agar bersama-sama mematuhi keputusan itu (putusan MK, red),” ujar Kiai Cholil, Senin (10/6/2019).
Menurutnya, MK merupakan lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Republik Indonesia dalam menyelesaikan hasil sengketa Pemilu. Karenanya, penyelesaian sengketa melalui MK, diharapkan bisa diterima semua umat.
“Yang tidak bisa menerima hasil Pemilu, mari kita lakukan melalui sistem konstitusi yaitu melalui Mahkamah Konstitusi,” sambungnya.
Selain MUI Jombang, apresiasi dalam proses pengamanan selama masa Pemilu 2019 juga diungkapkan tokoh agama lain di Jombang. Salah satunya, dari Pendeta Heri Susanto, Ketua Badan Kerjasama Gereja-Gereja (BKSG) Jombang.
Pihaknya mengapresiasi kinerja TNI dan Polri yang telah berhasil melakukan pengamanan selama masa Pemilu di Indonesia. Terlebih lagi, saat melakukan pengamanan aksi massa 21 Mei 2019 di Jakarta. Selain itu, pihaknya juga mengajak seluruh warga Indonesia untuk tetap mempertahankan NKRI.
“Mari kita tetap menjaga kesatuan dan persatuan, dan juga menjaga tali silahturahmi kita sebagai anak bangsa demi keutuhan NKRI,” pungkas Pendeta Heri. (nas/kj)