Sikapi Suasana Demokrasi Saat Ini, Rektor Undar: Moralnya yang Salah

foto : Rektor Undar Dr. H. Amir Maliki Abithokha Saat Diwawancarai Awak Media Usai Pernyataan Sikap Perihal Situasi Demokrasi Jelang Pemilu 2024. (Anggit Pujie Widodo)
  • Whatsapp

JOMBANG, KabarJombang.com – Rektor Universitas Darul Ulum (Undar) Jombang Dr. H. Amir Maliki Abithokha sebut kampus ikut bertanggung jawab dalam menjaga moralitas dan integritas jalannya demokrasi di Indonesia.

Hal tersebut ia sampaikan usai pernyataan sikap civitas akademika Undar Jombang Menyikapi situasi demokrasi jelang Pemilu 2024 yang bertempat di bawah kubah Undar kampus setempat pada Rabu (7/2/2024).

Menurut pria yang kerap disapa Kyai Amir ini, kampus punya tanggung jawab dalam mendidik putra-putri bangsa. Sehingga, peranan kampus jangan dianggap remeh dan disepelekan.

“Kampus ini elemen penting dalam menjaga marwah berbangsa dan bernegara. Kampus punya peran untuk menjaga kesatuan di negara ini. Kita tidak boleh pecah hanya karena pemilu ini,” ucapnya kepada awak media.

Baginya, bangsa ini sudah melewati jerih payah dan jatuh bangun membangun pondasi demokrasi sejak jauh-jauh hari. Seharusnya, lanjut dia, bangsa ini harus semakin pintar.

“Dan bangsa kita ini sudah mengalami situasi demokrasi yang panjang dari tahun 1955 sampai sekarang ini. Seharusnya bangsa ini semakin pintar, tidak mungkin jika semakin pintar gampang terpecah-pecah,” ungkapnya.

Oleh karena itu masih kata dia, pihaknya memang saat pernyataan sikap tidak menyampaikan secara spesifik, seperti jangan percaya dengan media sosial apalagi dengan berita-berita hoax.

“Kita harus cerdas menerima berita untuk kemudian memilah-milah yang relevan untuk kita sampaikan kepada masyarakat, dan yang tidak perlu disampaikan yah jangan,” katanya menambahkan.

Mengomentari fenomena munculnya suara dari berbagai kampus di Indonesia menyikapi situasi demokrasi jelang pemilu tahun ini, menurut pria yang baru saja dilantik menjadi Rektor Undar kedua kalinya ini, masalah bagi Bangsa Indonesia sejak dulu adalah soal moralitas dan integritas.

Ia juga mengutip apa yang pernah diucapkan oleh tokoh kenamaan yakni Nurcholish Madjid, bahwa aspek yang sejak dulu kurang dari bangsa ini adalah moralitas.

“Saya kira seperti almarhum Nurcholish Madjid pernah mengatakan bahwa yang salah dari bangsa kita itu dimensi moralitasnya, moralnya yang salah. Kemudian ada patri bahwa kalau mau jadi anggota DPR itu harus bayar, mesti punya sangu yang cukup,” jelasnya.

Menurutnya, di musim politik ini sangat jarang ada calon wakil rakyat yang menjual kompetensi dan integritas. Hal itulah yang seharusnya jadi celah untuk kampus mengambil peran untuk meluruskan.

“Jadi kita tidak bicara soal integritas, kita tidak bicara kompetensi, dan ini perlu pelurusan. Dan saya rasa yang paling strategis untuk menyampaikan itu hanya kampus dan Pondok Pesantren (Ponpes),” ujarnya lagi.

“Undar ini kampus tarekat dan harus menjunjung tinggi nilai-nilai kepondokan, akademik. Sehingga kami merasa ikut bertanggung jawab. Jadi, untuk normalnya ke depan caleg itu harus jualan kompetensi, jualan integritas,” imbuhnya memungkasi.

Iklan Bank Jombang 2024
  • Whatsapp

Berita Terkait