JOMBANG, (kabarjombang.com) – Ternyata masih banyak pejabat di lingkup Pemkab Jombang yang masih menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP) manual. Kondisi ini berbeda dengan kesadaran masyarakat umum yang saat ini berbondong-bondong ingin memiliki E-KTP atau Elektronik KTP.
Kenyataan tersebut diungkapkan Seketaris Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Kabupaten Jombang, Gatut Wijaya, Jumat (15/7/2016).
Padahal, lanjut Gatut, pihaknya sudah mengirimkan surat terkait kebijakan ini kepada jajaran di atasnya. Namun, hingga saat ini masih minim kesadaran kepada pejabat di Kabupaten Jombang terkait kebijakan tersebut.
“Saya kira kesadaran masyarakat akan kebijkaan terkait E-KTP lebih tinggi daripada pejabat yang ada di Jombang. Padahal, kita sudah mengirimkan surat terkait hal tersebut,” tegasnya.
Selain itu, pihaknya juga mengaku sudah mensosialisasikan hal tersebut kepada masyarakat di Jombang melalui beberapa media. “Salah satu media yang digunakan sosialisasi adalah radio. Kita sengaja memilih radio swasta dengan alasan segmentasenya lebih banyak. Tentu saja, ini kita pilih karena radio swasta tidak hanya didengar para pejabat, namun seluruh masyarakat. Sebab, jumlah masyarakat lebih banyak ketimbang pejabat. Sehingga kami memilih radio yang banyak didengar masyarakat,” tuturnya.
Meski hingga saat ini, pihaknya tidak mengelak jika pelayanan di dalam kantornya masih dalam keadaan buruk. Hal ini disebabkan beberapa faktor tertentu hingga pelayanan di Dispendukcapil selama ini dinilai publik tidak mampu. Pasalnya, ia mengaku Dispendukcapil lebih mengutamakan akurasi data.
“Penumpukan data kependudukan di Dispendukcapil merupakan akibat dari keberhasilan kami dalam mensosialisasikan pentingnya KTP Elektronik. Sehingga, dari sosialisasi tersebut masyarakat banyak yang berbondong-bondong untuk mengurus data kependudukannya. Namun hal tersebut tidak didukung oleh penyediaan Sumber Daya Manusia nya dan juga alat yang kita miliki,” ujarnya. (ari)