KABARJOMBANG.COM – Kurang maksimalnya kinerja anggota DPRD Jombang, berdampak pada pengurangan anggaran kunjungan kerja (Kunker) tahun 2017.
Dikuranginya anggaran tersebut, dibenarkan Ketua DPRD Jombang Joko Triono, Jumat (6/1/2016).
Menurutnya, pengurangan anggaran Kunker tahun 2017, mencapai sekitar Rp 1,5 Miliar. Padahal anggaran yang diajukan sebesar Rp 8,9 Miliar. Sehingga saat ini pihaknya hanya memiliki anggaran Rp 7,5 Miliar untuk kunker.
“Memang, dari tahun sebelumnya tahun ini menurun,” ujarnya saat sidang paripurna di lingkup legislatif dan sekretariatan dewan.
Akibat pengurangan anggaran tersebut, otomatis berimbas pada jadwal kunjungan. Yang semula setahun perjalanan ke luar pulau hingga 2 kali, namun tahun ini bisa dipastikan hanya sekali.
” Dan kita menyadari karena kondisi ekonomi saat ini belum stabil,” katanya.
Diduga, pengurangan anggaran kepada wakil rakyat di Kota Santri ini, akibat kinerja para anggota dewan yang kurang maksimal. Hal ini juga dibenarkan Joko. Pihaknya tak menampik kinerja pada tahun 2016 masih banyak kekurangan.
“Seperti halnya saat melaksanakan Kunker dan belum selesai. Namun ada oknum anggota dewan yang pulang lebih awal,” terangnya.
Untuk itu, dirinya berjanji untuk memperbaiki adanya kekurangan tersebut. “Dengan dirubahnya beberapa mekanisme di lembanga legislatif, ini akan membuat anggota dewan dapat bekerja secara optimal. Namun kita berharap ini sebagai instropeksi. Dan arah kita sekarang input dan output harus jelas. Sehingga ini yang harus kita rubah,” paparnya.
Meski begitu, pihaknya menyatakan, berkuranganya anggaran kunker dewan, tak mempegaruhi kinerja dewan. Bahkan, dirinya menargetkan tahun 2017, kinerja dewan akan lebih baik dari tahun sebelumnya. Sebab, setelah melakukan konsultasi ke Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Inspektorat, yang menarget pelayanan publik dan kinerja anggota DPRD harus lebih optimal.
“Dari penilaian BPK tahun 2016 kinerja kita sudah bagus. Namun kita ingin lebih fokus meningkatkan kinerja,” pungkasnya. (aan)