JOMBANG, KabarJombang.com – Di hari jadi Provinsi Jawa Timur ke-75, kinerja duet kepemimpinan Gubernur Khofifah Indar Parawansa dengan Wakil Emil Eslistianto Dardak, tak lepas dari sorotan. Salah satunya, dari Anggota Fraksi PKB DPRD Jatim, Ahmad Athoillah atau yang akrab disapa Gus Aik.
Menurutnya, duet Khofifah – Emil masih dinilainya belum maksimal tentang penerapan kedaulatan pangan di Jawa Timur. Pupuk bersubsidi masih terbilang kerap mengalami kelangkaaan. Padahal, kata Gus Aik, Gubernur Jatim memiliki kewenangan untuk menentukan arah strategis untuk menanggulang kelangkaan pupuk.
“Jika kewenangan tersebut tidak dimaksimalkan, tidak menutup kemungkinan ketersediaan pangan di Jawa Timur akan berkurang,” tandas Gus Aik kepada KabarJombang.com, Senin (12/10/2020).
Selanjutnya, di sektor pendidikan, politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menilai, hingga hari ini, pelajar dan mahasiswa masih menerapkan pembelaran dengan sistem daring (dalam jaringan). Ini disebabkan, belum adanya kebijakan dari Gubernur Khofifah, yang mengatur formula pendidikan bersistem daring tersebut.
“Kita semua tau siswa masih banyak yang bingung. Sebagian besar dari mereka, sudah enggan untuk belajar. Ya karena belum ada kebijakan yang mengatur formula sistem pembelajaran daring,” sambung wakil rakyat dari Dapil Jatim 10 (Jombang, Mojokerto) ini.
Pihaknya mengatakan, sorotan kinerja duet Khofifah – Ermil Dardak ini, merupakan evaluasi sekaligus refleksi di hari jadi Pemprov Jatim yang sudah berusia 75 tahun. Dari sini, harap Gus Aik, agar roda pemerintahan provinsi Jawa Timur bias lebih baik dan kebijakan yang diambil pro-rakyat.
Tak hanya sekedar menyoroti, Gus Aik juga mengapresiasi penerapan tata kelola pemerintahan yang bersih, terbuka dan partisipatoris. Ini dilakukan setelah duet pemimpin regional ini dilantk
Presiden pada 19 Februari 2019 lalu.
“Yang kita rasakan adanya perkembangan adalah pada penerapan tata kelola pemerintahan yang bersih, terbuka dan partisipatoris,” tangkasnya.
Sekedar informasi, Gubernur Khofifah Indar Parawansa bersama Wakil Gubernur Emil Elistianto Dardak, menyampaikan pidato politik terkait visi dan misi strateginya di Rapat Paripurna bersama DPRD Provinsi Jawa Timur, pada Senin (12/10/2020).
Dalam penyampaiannya tersebut, Gubernur perempuan pertama di Jatim dan mantan Menteri Sosial ini menyampaikan misi, yakni jaminan kesehatan, jaminan pendidikan, dan membangun kedaulatan pangan.