JOMBANG, KabarJombang.com – Pandemi Covid-19 yang melanda Kabupaten Jombang, apakah berpengaruh pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2020 atau sebaliknya. Sayangnya, Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jombang, Eksan Gunadjati, seolah enggan dikonfirmasi.
Dua hari KabarJombang.com meminta waktu melalui nomor WhatsApp-nya terkait perkembangan PAD Kabupaten Jombang, pihaknya seolah enggan ditemui. Alhasil, tidak diketahui secara pasti, apakah PAD tahun 2020 ini memenuhi target atau sebaliknya di masa pandemi Covid-19.
“Nanti biar di call kalau sdh selesai acara,” jawabnya, Senin (21/12/2020).
Pun demikian di esok harinya, “Masih di luar kantor,” singkatnya, Selasa (22/12/2020).
Sebelumnya, pada akhir Agustus 2020 lalu, kepada KabarJombang.com, Eksan Gunadjadi mengatakan, hingga bulan Juli 2020, pendapatan asli daerah Kabupaten Jombang mengalami penurunan akibat pandemi Covid-19.
Menurutnya, penurunan cukup signifikan terjadi pada sektor rumah sakit, pariwisata dan restoran. Sektor itulah yang selama ini menjadi penyumbang pendapatan daerah cukup besar.
“Terkait dengan pandemi Covid-19, ini jelas mengalami penurunan,” ujar Eksan Gunadjati, Senin (31/8/2020) lalu.
Kala itu, pihaknya merinci, hingga bulan Juli 2020, dari target total PAD Kabupaten Jombang sebesar Rp 100.494.710.565,00, hanya tercapai Rp 74.218.367.825,15 atau sekitar 73,85 persen.
Paling terdampak Covid-19, adalah dari sektor hotel yang hanya mencapai target 54,26 persen atau sebesar Rp 217.055.398,90 dari total target Rp 400.000.000,00.
Nah, dalam durasi bulan Agustus hingga Desember 2020 inilah yang belum diketahui, apakah pencapaian target 73,85 persen menuju 100 persen bisa teratasi?. Sayangnya, pihaknya belum bersedia dikonfirmasi.