Bupati Jombang: Tagline ‘Jombang Santri’ Bukan Diganti, Tapi Ditambah Kalimat ‘Root of Java’ Agar Bisa Dipatenkan

Foto : Tagline 'Jombang Santri' di depan Tugu Adipura yang berada di Jl. Gus Dur Mojongapit, Jombang. (Kevin Nizar)
  • Whatsapp

JOMBANG, KabarJombang.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang tengah mempersiapkan tagline baru untuk memperkuat identitas daerah sekaligus membuka peluang pematenan secara resmi. Tagline tersebut adalah ‘Jombang Santri The Root of Java’, yang merupakan penambahan dari slogan lama ‘Jombang Santri’.

Hal tersebut ditegaskan langsung oleh Bupati Jombang, Warsubi. Ia menyampaikan bahwa penambahan kalimat ‘The Root of Java’ dilakukan agar tagline tersebut bisa didaftarkan secara legal sebagai hak paten. Pasalnya, slogan ‘Kota Santri’ telah lebih dulu digunakan dan dimiliki oleh enam kabupaten lain, termasuk Kabupaten Rembang.

Baca Juga

“Ini bukan mengganti, tapi menambahkan. Karena ‘Jombang Santri’ tidak bisa dipatenkan, maka kami tambahkan jadi ‘Jombang Santri The Root of Java’. Insya Allah ini bisa dipatenkan,” jelas Bupati Warsubi saat diwawancara pada Kamis (15/5/2025).

Warsubi menambahkan, penambahan ini juga dimaksudkan untuk menjaga identitas Jombang sebagai kota santri yang kaya sejarah. Jombang dikenal sebagai daerah yang memiliki pondok pesantren besar dan berpengaruh seperti Tebuireng, Tambakberas, Denanyar, dan Rejoso.

Dari Jombang pula lahir tokoh nasional dan ulama besar seperti KH Hasyim Asy’ari, KH Wahab Chasbullah, KH Bisri Syansuri, KH Romli Tamim hingga Presiden ke-4 RI, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), dan bahkan saat ini sedang dikaji kemungkinan Bung Karno juga lahir di Ploso, Jombang.

Meski demikian, Warsubi menegaskan bahwa proses pematenan ini masih dalam tahap kajian. Pemerintah daerah melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) akan melakukan studi kelayakan dan dialog dengan tokoh masyarakat serta budayawan sebelum tagline resmi didaftarkan.

“Harapannya semua pihak bisa mendukung. Ini untuk masa depan Jombang, khususnya generasi muda agar punya identitas dan kebanggaan terhadap daerahnya,” tutup Bupati Warsubi.

Sementara Kepala Bappeda Jombang, Danang Praptoko, mengatakan bahwa tagline “The Root of Java” juga merupakan bagian dari strategi branding untuk menarik minat investor.

“Ini bagian dari strategi pemasaran. Branding baru ini diharapkan dapat memperkuat citra Jombang secara nasional maupun global. Penggunaan bahasa Inggris juga agar bisa menjangkau pasar yang lebih luas,” kata Danang.

Ia memastikan, penambahan slogan ini bukan untuk menghapus identitas lama Jombang sebagai kota religius, toleran, dan beriman, melainkan sebagai perluasan makna.

“Kami tetap mempertahankan nilai-nilai seperti Jombang Santri, Jombang Beriman, Jombang Toleransi, dan lainnya. Ini hanya tambahan, bukan pengganti,” tegasnya.

Saat ini, proses pengenalan tagline tengah dilakukan secara bertahap kepada publik. Salah satunya dalam acara temu bisnis kemitraan di Taman Rumah Dinas Bupati pada 5 Mei 2025 lalu.

Berita Terkait