JOMBANG , Kabarjombang.com – Kendati wisata religi Makam Gus Dur di komplek Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang ditutup. Namun, Lembaga Sosial Pesantren Tebuireng (LSPT) masih bisa berbagi lewat program yang dicanangkan di tengah pandemic Covid-19.
Manajer Progam LSPT, Muhammad Rusdi mengatakan, program penyerahan bantuan tetap berjalan. “Ada sekitar 500 orang yang setiap bulannya bantuan dari LSPT,”ujar Muhammad Rudi, Minggu (9/8/2020).
LSPT adalah lembaga di bawah naungan Yayasan K.H Hasyim Asy’ari Pesantren Tebuireng di bidang sosial dan kesejahteraan masyarakat.
Salah satu tugasnya adalah mengelola dana sumbangan yang diperoleh melalui kotak amal di makam Gus Dur. Namun, meski saat ini kawasan makam Gus Dur tutup, LSPT masih tetap bisa berjalan lewat para donatur.
Derma yang dikumpulkan dari para pengunjung makam Gus Dur, hasilnya dikelola LSPT dan disalurkan seluruhnya kepada masyarakat.
Dana yang terkumpul di LSPT pada tahun 2019 dari infak peziarah makam Gus Dur sebelum Covid-19 mencapai Rp 2,5 miliar.
Sementara program yang dijalankan selama pandemi pun beragam. Mulai dari sembako dan pencegahan penyebaran virus corona dengan penyemprotan disinfektan.
“Pembagian sembako kepada masyarakat sekitar yang terdampak pandemi serta elemen lain. Penyemprotan disinfektan di berbagai tempat umum seperti lingkungan pondok, masjid, mushola, sekolah dan lainnya,” jelasnya.
Dikatakan Muhammad Rusdi, biasanya saat normal, dana yang terkumpul dari kotak amal di area Makam Gus Dur, setiap bulannya mencapai Rp 200 juta sampai Rp 300 juta. Ketika liburan sekolah, isi kotak amal bisa lebih dari Rp 300 juta.