KABARJOMBANG.COM – Sebanyak 3 Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kabupaten Jombang, terpaksa menggabungkan siswanya dalam pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat SD. Ini dilakukan, akibat kondisi jarak dan medan yang dianggap menyulitkan dalam pendistriusian naskah UN.
Dari data yang dihimpun, tiga sekolah yang menggabungkan tempat pelaksanaan Ujian Nasional tersebut diantaranya, SDN Pojok Klitih 1, SDN Pojok Klitih 2, dan SDN Pojok Klitih 3. Dari ketiga sekolah tersebut, terpaksa menempatkan siswanya untuk melaksanakan ujian di SDN Pojok Klitih 1.
Wahid, salah satu pengawas SD di Kecamatan Plandaan, Senin (15/5/2017) mengatakan, sebanyak 14 siswa dari ketiga sekolah tersebut terpaksa melaksanakan ujian di satu lokasi dengan pertimbangan khusus. Salah satu pertimbanganya, akibat jarak tempuh yang jauh dari satu sekolah ke sekolah lain.
“Dari keputusan Dinas Pedidikan Jombang, memang pelaksanaan ujian ini digabung. Salah satu pertimbanganya, karena panitia akan kesulitan saat mendistribusikan naskah soal,” terang Wahid.
Selain itu, dari satu sekolah ke sekolah yang lain membutuhkan jarak tempuh yang tidak sebentar. Untuk menuju SDN Pojok Klitih 2 yang berada di Dusun Rapahombo, Desa Klitih, Kecamatan Plandaan, menuju ke SDN Pojok Klitih 1 yang berada di Dusun Pojok, membutuhkan waktu perjalanan kurang lebih 1,5 jam. Jika dihitung, jaraknya mencapai 14,5 kilometer.
Sementara dari SDN Pojok Klitih 3 yang berada di Dusun Nampu, Desa Klitih, Kecamatan Plandaan menuju ke SDN Pojok Klitih, jaraknya sekitar 4 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 2 jam. Lamanya perjalanan, lantaran perjalanan harus ditempuh dengan berjalan kaki
“Jika musim kemarau, bisa dijangkau dengan menggunakan kendaraan bermotor. Namun, jika dalam kondisi musim hujan, tidak ada pilihan transportasi selain harus dengan jalan kaki. Nah, kita memilih SDN Pojok Klitih 1 untuk dijadikan tempat ujian, karena jaraknya yang dekat dengan UPT Dinas Pendidikan di Kecamatan Plandaan,” sambungnya.
Hal senada juga diungkapkan Purwandi, Kepala SDN Pojok Klitih. Meski dijadikan satu, namun 14 siswa tersebut akan ditempatkan di ruangan yang berbeda. Mereka akan ditempatkan sesuai dengan sekolah mereka masing-masing. “Memang satu lokasi, namun ruanganya tetap dibedakan,” katanya.
Jika dirinci, dari 14 siswa yang digabungkan dalam pelaksanaan ujian, diantaranya 5 siswa dari SDN Pojok Klitih 2, dan 3 siswa dari SDN Pojok Klitih 3. Kemudian, 6 siswa diantaranya berasal dari SDN Pojok Klitih.
Sekedar diketahui, pelaksanaan Ujian Nasional tingkat SD dilaksanakan selama 3 hari, yakni pada Senin tanggal 15 hingga 19 Mei 2017, untuk 3 mata pelajaran. Beberepa mata pelajaran yang akan diujikan diantaranya, Bahasa Indonesia, Matematika, serta IPA.
“Untuk hari pertama kali ini, yang diujikan adalah pelajaran Bahasa Indonesia,” pungkasnya. (aan/kj)