JOMBANG, (kabarjombang.com) – Penon-aktifan status Universitas Darul Ulum (Undar), Kabupaten Jombang, diharapkan menjadi pelajaran berharga. Karenanya, dengan diaktifkannya kembali statusnya, Undar perlu membuka lembaran baru dalam menyongsong masa depan yang lebih baik.
Hal ini disampaikan Menristek Dikti Prof Dr Muhammad Nasir Phd, di depan civitas akademika Universitas Darul Ulum saat memberikan Kuliah Umum dan kunjungan kerja Menristek Dikti di kampus yang berdiri sejak 1966 itu, Minggu (19/12/2015).
“Diharapkan Undar lebih baik di masa depan yang lebih kompetitif, sehingga sejajar dengan perguruan tinggi nasional lainnya di Indonesia,” kata Menristek Dikti.
Menurutnya, tantangan Undar kedepan sangat berat, karena Indonesia berada dalam tantangan global, dengan telah dibukanya persaingan global yakni Asian Economic Community (Masyarakat Ekonomi Asia). “Undar tidak bisa menghindar dari tanggung jawab ini, yaitu menyiapkan skill worker dan inovation,” lanjutnya.
Menurut Menristek Dikti, Kementeriannya sedang menyelesaikan sisa permasalahan dari 574 perguruan tinggi yang bermasalah sejak dia baru menjabat sebagai Menteri. Saat ini, masih tersisa 243 perguruan tinggi yang ditargetkan selesai akhir 2015 ini, dan 11 perguruan tinggi terpaksa dicabut izin operasionalnya.
“Untuk itu, selamat kepada Universitas Darul Ulum Jombang yang telah diaktifkan kembali sejak tanggal 8 Desember 2015 dibawah naungan Yayasan Universitas Darul Ulum dengan Ketua Yayasan Dra Hj Ahmadah Faidah Mustain, dan Rektor Dr H M Mujib Mustain SH MSi,” katanya.
Rektor Universitas Darul Ulum, Dr HM Mujib Mustain SH MSi bersyukur telah dibukanya kembali PDPT (Pangkalan Data Pendidikan Tinggi) Undar. “Kedepan kita terus melakukan perbaikan dari berbagai aspek, baik dari sisi kelembagaan dan sumberdaya manusia civitas akademika Undar,” katanya. (pkb/karjo)
