Santri di Jombang Bikin Aplikasi dari Viralnya Vidoe ‘Salam dari Binjai’

Santri di Jombang Bikin Aplikasi dari Viralnya Vidoe 'Salam dari Binjai'
Santri di Jombang, Rico Muhammad Nasrullah saat menunjukkan hasil karya membuat aplikasi game 'salam dari binjai', Jum'at (12/11/2021). KabarJombang.com/Fa'iz/
  • Whatsapp

DIWEK, KabarJombang.com – Seorang santri di Pondok Pesantren Al-Aqobah, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, mampu membuat aplikasi yang mempunyai nilai positif dari viralnya video momen ‘salam dari binjai’.

Adalah Rico Muhammad Nasrullah, santri Jombang asal Kabupaten Probolinggo. Dalam penjelasannya, ia mengaku bahwa beredarnya video ‘salam dari binjai’ itu menjadi hal yang merugikan bagi masyarakat.

Baca Juga

“Terutama pemilik lahan pohon pisang. Nah setelah momen itu sering dilakukan oleh banyak orang, saya berinsiatif untuk memberikan dampak positif dari peristiwa itu,” ujarnya kepada KabarJombang.com, Jum’at (12/11/2021).

Kemudian santri berusia 18 tahun itu, berinisiatif untuk mengabadikan momen tersebut dengan mencoba-coba membuat aplikasi. Tak sekedar iseng, membuat aplikasi itu menurutnya sudah menjadi harapannya dari hobi bermain game.

“Kan hobi saya memang bermain game dari sejak kecil, nah setelah mengetahui dunia teknologi saya belajar bagaimana membuat game. Kemudian kebetulan ada momen salam dari binjai itu, saya langsung berfikir untuk membuat game tersebut,” jelasnya.

Tanpa Modal Hasilkan Cuan

Dalam waktu sepekan, Rico mengaku jika pembuatan game sudah bisa digunakan. Dari sejak itu, ia memulai promosi aplikasi yang dibuat tersebut kepada teman dan kerabatnya.

“Aplikasinya jadi, tepat di akhir Bulan Oktober kemarin. Alhamdulillah tanpa modal apapun, hanya laptop dan usaha serta doa agar menghasilkan dampak yang positif bagi pemuda yang suka nge-game. Terutama agar kebiasaan pemuda yang sering merusak pohon pisang, bisa beralih ke main game saja,” tuturnya.

Tidak hanya membuat game saja, justru Rico mengaku dari hasil susah payah membuat aplikasi itu, ia juga mendapat penghasilan dari pengguna yang telah mendownload aplikasi game gratis tersebut.

“Terakhir saya lihat tadi malam itu sudah ada sekitar 1.700 pengguna. Alhamdulillah menghasilkan juga, baru 2 Minggu membuat aplikasi, sudah dapat 300 dolar atau Rp 4 juta,” katanya.

Motivasi Bagi Para Gamers

Agar tidak terasa terus merugi, Rico juga memberikan sebuah motivasi terhadap pemuda yang mempunyai hobi sama dengannya. Ia mengimbau agar pemuda di Jombang tidak hanya bermain game saja, melainkan juga belajar menjadi usaha dari game tersebut.

“Kan sekarang ada game yang bisa menghasilkan dana gitu. Jadi ya jangan main saja, setidaknya belajar juga bagaimana cara membuat game. Biar ada hasil dari permainan itu, dan jangan lupa juga untuk mengatur waktu bermainnya,” pungkasnya.

Terpisah, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Aqobah H Akhmad Kanzul Fikri mengaku bangga atas capaian santrinya tersebut. Menurut pria yang akrab disapa Gus Fikri ini, keberhasilan santri dalam dunia programming membuktikan bahwa menjadi santri yang belajar di pesantren bisa mempunyai keahlian umum yang tak kalah dengan belajar di luar pesantren

“Kami merasa bangga, semoga ke depan dengan menekuni programming ini santri bisa memberikan manfaat di dunia digital ini. Maka dari itu berbanggalah menjadi santri, bahwa santri selain mempunyai ilmu agama yang kuat, saya harapkan santri juga bisa berpikir secara global,” tukasnya.

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait