Program Seragam Gratis di Jombang Molor Lagi, Begini Kata Pengamat

Potret siswa yang tak memakai seragam dan menunggu program seragam gratis.(Anggit)
  • Whatsapp

JOMBANG, KabarJombang.com – Salah satu janji kampanye Bupati Jombang, Mundjidah Wahab yakni pembagian seragam gratis, tampaknya sampai hari ini belum jelas.

Meskipun dalam prosesnya, penyedia kain seragam SD/MI dan SMP/MTs sudah tanda tangan kontrak beberapa waktu lalu. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Jombang, Senen menyebut untuk pembagian seragam belum bisa dilakukan.

Baca Juga

“Belum bisa dilakukan. Untuk target memang pada awal bulan ini (Oktober), tapi memang belum bisa karena masih dalam proses pihak penyedia. Akan coba ditanyakan ke penyedia kapan siap untuk dibagikan,” ucapnya, Selasa (11/10/2022).

Lebih lanjut, dari pihaknya sendiri memang menargetkan, jika pada awal bulan Oktober ini, program pembagian seragam gratis sudah dibagikan ke sekolah. “Untuk kontrak memang di bulan November, hanya saja kami tetap menargetkan untuk didistribusikan ke semua sekolah bulan ini,” katanya.

Sementara itu, menurut menyikapi hal tersebut Direktur Lingkar Masyarakat untuk Indonesia (Link) Kabupaten Jombang, Aan Anshori juga sempat mengomentari lambatnya distribusi seragam gratis ini.

Dirinya menyatakan, pasangan Mundjidah- Sumrambah atau MuRah ini dalam menjalankan programnya hingga di akhir masa jabatan sekarang, menurutnya selama 4 tahun memimpin Kabupaten Jombang, belum terlalu signifikan.

Dalam masa Pemerintahan Bupati Jombang Mundjidah Wahab dan Wakil Bupati Jombang Sumrambah yang sudah berjalan 4 tahun itu, disebutnya banyak janji politik yang terbilang terlalu lama seperti seragam gratis.

Mulai dari dana APBD yang mencapai Rp 2 triliun lebih yang terus-menerus digunakan, sebagai klaim membangun kabupaten.

“Terkait dengan janji politik ini, jelas yang pertama adalah soal seragam yang dijanjikan akan diberikan namun seringkali terlambat,” tukasnya.

Hal itu menurutnya, membuat sekolah harus membebani wali murid dengan membeli seragam tertentu secara mandiri, yang harusnya gratis ternyata tidak gratis. Belum lagi terkait soal pengadaan seragam yang belum akuntabel, transparan dan bagaimana kualitasnya.

Program unggulan pasangan Bupati Mundjidah Wahab dan Wakil Bupati Sumrambah ini pada tahun 2022 anggaran yang disiapkan Pemkab yakni sekitar Rp10 miliar untuk SD/MI, SMP/MTs.

Untuk diketahui, program seragam gratis sendiri mulai muncul pada tahun ajaran 2019-2020. Di tahun pertama tersebut, Pemkab Jombang menggelontorkan anggaran puluhan miliar yang ditujukan untuk tiga stel seragam untuk siswa baru.

Total dana yang digelontorkan mencapai Rp30 Miliar pada tahun pertama tersebut. Sedangkan, untuk yang menerima seragam gratis ini ada 47 ribu siswa yang terpencar di beberapa lembaga SD/MI, SMP/MTs negeri maupun swasta.

Pada tahun pertama itu yang dijanjikan adalah pemberian seragam nasional, Pramuka dan olahraga. Pada realisasi di lapangan, ternyata Pemkab hanya memberikan potongan kain untuk seragam nasional dan pramuka saja.

Sementara untuk seragam olahraga harus diretur kembali karena banyak kasus ditemukan seragam terlalu kecil. Sementara itu di tahun kedua tepatnya di tahun 2020, anggaran untuk seragam gratis ini nyaris terpotong, hingga menyusut ke angka Rp 14 miliar saja yang digelontorkan oleh Pemkab.

Targetnya juga menurun dari tahun pertama. Di tahun kedua ini menargetkan 44.469 siswa baru di jenjang yang sama pada tahun pertama. Anggaran tersebut diambil dari P-APBD tahun 2020.

Kemudian, kain seragam yang diberikan juga berkurang, dimana hanya seragam nasional dan pramuka saja. Dan di tahun 2021, program seragam gratis ini tidak terlaksana karena saat itu masih dalam pandemi Covid-19.

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait