JOMBANG, KabarJombang.com – Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Urwatul Wutsqo (STIT-UW) Jombang, yang berada di bawah naungan Pondok Pesantren Al-Urwatul Wutsqo, meluncurkan program unik di bulan suci Ramadhan.
Program tersebut adalah mata kuliah menulis Al-Qur’an sebanyak 30 juz dengan tulisan tangan. Kegiatan ini bertujuan tidak hanya untuk memperdalam hafalan mahasiswa, tetapi juga mendekatkan diri mereka dengan kitab suci Al-Qur’an sebagai kalam Ilahi.
Dalam program ini, mahasiswa STIT-UW diajarkan untuk menulis setiap ayat Al-Qur’an dengan cermat dan teliti. Proses penulisan ini dirancang agar dapat diselesaikan dalam waktu maksimal empat tahun selama studi S1.
Di semester pertama, mahasiswa diwajibkan menulis dua juz, yakni Juz 1 dan Juz 30. Sementara di semester-semester berikutnya, mereka akan menulis empat juz setiap semester hingga mencapai 30 juz secara keseluruhan.
Kaprogdi MPI STIT-UW Jombang, Solechan, menjelaskan bahwa mata kuliah menulis Al-Qur’an dengan tulisan tangan ini merupakan bagian dari inovasi muatan lokal yang sangat sejalan dengan visi dan misi kampus sebagai lembaga pendidikan yang mengusung perjuangan Al-Qur’an.
“Kami ingin mahasiswa tidak hanya hafal, tetapi juga mengingat dan memahami setiap ayat yang telah mereka hafal melalui proses penulisan,” ujarnya.
Program ini juga menjadi bukti komitmen STIT-UW dalam menggabungkan perkembangan zaman dengan teknologi modern dalam proses pembelajaran, tanpa meninggalkan nilai-nilai tradisi pesantren yang sudah lama dijunjung tinggi.
Melalui metode pembelajaran ini, diharapkan mahasiswa dan santri dapat menjadi generasi penerus yang tidak hanya hafal Al-Qur’an tetapi juga memiliki pemahaman mendalam, sehingga mampu mengajarkannya kepada masyarakat luas.
“Dengan semangat ‘menghafal sekaligus menulis’, STIT-UW berharap metode ini dapat diterapkan secara optimal dan menjadi contoh bagi lembaga pendidikan Islam lainnya dalam upaya melestarikan serta mendalami warisan keilmuan Al-Qur’an,” tutur Solechan.
Salah satu mahasiswi, Faiqoh Nur Laili Azis, yang tengah mengikuti mata kuliah ini, menyampaikan kebahagiaannya. Menurutnya, metode ini sangat efektif dalam membantu menghafal Al-Qur’an.
“Alhamdulillah, saya merasa sangat senang karena di kampus ini kami diajarkan untuk menulis Al-Qur’an. Dengan menulis, saya merasa otomatis membaca dan memperdalam pemahaman saya,” ujar Faiqoh. Ia juga mengungkapkan bahwa proses menulis dapat dilakukan di waktu senggang, tidak harus selalu di jam kuliah.
Dengan diperkenalkannya ‘Metode Qurany’ ini, STIT-UW berharap dapat menjaga kualitas hafalan mahasiswa sekaligus meningkatkan pemahaman mereka terhadap isi Al-Qur’an, menjadikannya sebagai langkah baru dalam dunia pendidikan Islam yang bermanfaat bagi umat.