JOMBANG, KabarJombang.com – Dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional, Rumah Merdeka Indonesia bersama Yayasan Seribu Warna menggelar acara bertajuk ‘Pekan Berkasih’ di Gedung Kesenian Kabupaten Jombang pada Sabtu (7/12/2024).
Acara ini menjadi puncak dari rangkaian kegiatan yang bertujuan menginspirasi dan mewujudkan kesetaraan bagi semua anak, baik berkebutuhan khusus (ABK) maupun non-ABK.
Menurut Salis Mustaqim, Pembina Pekan Berkasih, kegiatan ini tidak hanya berfokus pada inklusi, tetapi juga pada kolaborasi kreatif yang membangun empati dan penghargaan terhadap keberagaman.
“Pekan Berkasih berarti sepekan berbagi menginspirasi hati. Ada tiga kegiatan besar yang dilakukan, yaitu workshop bahasa isyarat untuk anak Tuli, kegiatan ‘difabel mengajar’ di salah satu SMP swasta di Jombang, dan puncaknya adalah kegiatan ini, pentas pendidikan inklusif yang melibatkan ABK dan non-ABK,” jelas Salis.
Pentas pendidikan inklusif ini menampilkan berbagai karya seni, seperti drama musikal Petualangan Hutan Misteri, pantomim Monster Pencuri Mimpi, hingga tari kreasi dan musikalisasi puisi. Acara ini merupakan kolaborasi antara Hayala School, Sekolah Pantomim Nusantara, SLB Negeri Jombang, dan SLB Muhammadiyah Jombang.
“Kesetaraan ini benar-benar kami wujudkan melalui kolaborasi yang memungkinkan mereka saling belajar, menumbuhkan, dan menghargai satu sama lain,” ujarnya.
Meski penuh tantangan, terutama dalam mendampingi anak-anak dengan hambatan mental dan perilaku seperti autisme dan hiperaktif, para relawan telah dibekali dengan pelatihan khusus sebelum acara berlangsung.
“Kami mengadakan sekolah relawan untuk membekali mereka dengan strategi pendampingan anak-anak berkebutuhan khusus,” ungkapnya.
Melalui pentas ini, ia berharap masyarakat dapat memahami bahwa keberbedaan itu sunnatullah, dan setiap anak berhak mengaktualisasikan potensinya. “Semoga Jombang bisa menjadi kota yang ramah bagi anak-anak berkebutuhan khusus dan setara untuk semua,” harapnya.
Wildan, salah seorang penonton, mengaku sangat terharu menyaksikan acara tersebut. “Acara ini luar biasa. Saya melihat bagaimana anak-anak, baik yang berkebutuhan khusus maupun tidak, bisa bekerja sama dengan baik. Ini benar-benar menunjukkan bahwa perbedaan bukanlah penghalang, tetapi kekuatan,” ujarnya dengan penuh kagum.
“Acara ini berhasil menjadi inspirasi bagi saya dan merefleksikan pentingnya kesetaraan dan inklusi dalam kehidupan sehari-hari,” pungkasnya.