Memperingati 58 Tahun Berdirinya Undar Jombang, Kampus Kondang Pada Masanya

foto : kampus Universitas Darul Ulum (Undar) Jombang. 
  • Whatsapp

JOMBANG, KabarJombang.com – Kampus kondang pada masanya, yang 58 tahun berdiri, yakni Universitas Darul Ulum (Undar) Jombang yang didirikan oleh seorang Mursyid Tarekat.

Dies natalis Undar Jombang 58, menjadi momen penting untuk membuka kembali berdirinya kampus yang pernah kondang pada masanya ini. Melansir dari berbagai sumber, Undar didirikan oleh Mursyid Tarekat Qodiriyah wa Naqsabandiyah KH Musta’in Romly.

Baca Juga

Ketika itu, semua berawal dari meningkatnya kebutuhan masyarakat akan pendidikan. Kala itu, Kiai Musta’in punya tekad kuat untuk mendirikan sebuah perguruan tinggi.

Pada saat itu pula, Kiai Musta’in memegang jabatan yang strategis, yakni sebagai Mursyid Tarekat Qodiriyah wa Naqsabandiyah yang muridnya tersebar di seluruh pelosok tanah air, bahkan ada yang di luar negeri.

Dan juga sebagai Ketua Dewan Guru yang membawahi unit-unit pendidikan formal yang ada di Pesantren Darul ‘Ulum seperti Madrasah Ibtidaiyah, Mualimin dan Mualimat, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah, SMP, SMA, dan PGA.

Kemudian juga menjabat sebagai Ketua lembaga pendidikan Ma’arif  Nahdlatul ‘Ulama (NU) Jombang. (Hasil Wawancara dengan Musta’in Hasan, 21 Desember 2013).

Lalu, pada tahun 1965 Kiai Musta’in resmi mendirikan sebuah universitas yang diberi nama yang sama dengan pondok pesantren yang melahirkannya, yaitu Universitas Darul ‘Ulum.

Di bawah, Yayasan Darul Ulum Jombang dengan Akta No.5, tgl. 16-11-1965, yang tercatat di Notaris Soembono Tjiptowidjono, SH, perlahan namun pasti, Undar lantas menjelma menjadi perguruan tinggi yang cukup bonafit.

Masih melansir berbagai sumber, bangunan seluas sekitar 450 meter persegi yang berdiri di atas tanah berukuran 1.200 meter persegi di Jl. Wakhid Hasyim 162 Jombang, menjadi saksi awal berdirinya Kampus Undar.

Ada tiga Fakultas yang dibuka Undar kala itu, yakni Fakultas Hukum, Fakultas Sosial Politik dan Fakultas Pertanian. Kemudian tanggal 7 Juni 1966, tiga fakultas tersebut memperoleh Status Terdaftar dari Menteri PTIP dengan Surat Keputusan nomor: 154/B.SWT/P/1966.

Karena kurang memadainya sarana dan prasarana saat itu, maka pada tahun 1969 Fakultas Pertanian tidak menerima mahasiswa lagi dan baru dibuka lagi pada tahun 1984. Selanjutnya, pada tahun 1968, Undar menambah satu fakultas, yang berafiliasi dengan Departemen Agama (sekarang Kementrian Agama) yaitu Fakultas Alim Ulama.

Dalam perkembangannya, Fakultas Alim Ulama pada tahun 1971 dengan surat Keputusan Menteri Agama nomor: 37/1971 tertanggal 25 Juni 1971 berubah menjadi Fakultas Ushuluddin.

Jumlah mahasiswa Fakultas Hukum dan Sospol semakin hari semakin merosot lantaran sulitnya penyelenggaraan Ujian Negara, padahal saat itu masih tingkat Sarjana Muda. Akibatnya, banyak mahasiswa yang pindah ke Fakultas Ushuluddin.

Memasuki pertengahan tahun 1970-an, perkembangan signifikan ditunjukan Kampus Undar. Pada 7 Januari 1977 Undar mendirikan Fakultas Ilmu Pendidikan dengan jurusan Bimbingan dan Penyuluhan serta Pendidikan Sosial.

Setahun kemudian, tepatnya 28 Maret 1978 didirikan Fakultas Teknik dengan jurusan, Teknik Sipil, Teknik Mesin serta Teknik Elektro. Undar pun terus berkembang, dan pada 9 Juli 1979, Undar melakukan kerjasama dengan Universitas Negeri Jember (UNEJ).

Selang beberapa bulan kemudian, Undar juga menjalin kerjasama dengan IAIN Sunan Ampel Surabaya (Sekarang UIN), Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, serta Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang.

Pada 21 Mei 1981 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Dr. Daoed Yoesoef, meresmikan pendirian Fakultas Ekonomi dengan jurusan Manajemen dan Studi Pembangunan. Tak hanya itu, dalam kesempatan yang sama Undar juga menjalin kerjasama dengan Fakultas Teknik Sipil ITS Surabaya. Tentu sebuah kemajuan yang sangat baik.

Selain dengan perguruan tinggi di Indonesia, Undar juga telah menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi luar negeri, antara lain dengan Kuwait University, Al Azhar University, Universitas Kebangsaan Malaysia, Universiti Brunei Darussalam, dan beberapa perguruan tinggi lainnya, yakni dengan cara tukar menukar mahasiswa dan dosen.

Di tahun 1984, mahasiswa Undar boleh dibilang sangat berbangga dengan almamaternya. Rektor Undar KH Musta’in Romly, terpilih menjadi delegasi dalam pertemuan Organisasi Konferensi Islam (OKI) bersama Wakil Presiden RI Umar Wirahadikusumah dan Menteri Luar Negeri RI Bapak Prof. Dr. Muchtar Kusumaatmadja di Casablanca, Maroko.

Kunjungan tersebut dilanjutkan ke Perancis dan Jerman Barat. Selanjutnya pada bulan Juli di tahun yang sama, KH Musta’in mengikuti Konferensi antar Rektor se-dunia di Bangkok.

Pasca itu, nama besar Undar Jombang terus menggema hingga pelosok-pelosok daerah. Tak hanya di Pulau Jawa, Undar juga cukup kondang di berbagai wilayah, seperti Sumatera, Kalimantan, Kepulauan Riau, dan Timor-timor (saat ini menjadi negara sendiri, yakni Timor Leste). Sejumlah fakultas baru pun kembali bermunculan, seperti Fakultas Psikologi dan lain sebagainya.

Banyak Mendapat Tantangan

Pendirian Universitas Darul ‘Ulum ini awalnya banyak mendapat tantangan dari para kiai, termasuk para kiai Jombang yang saat itu sudah dianggap maju. Dengan semangat yang kuat Kiai Musta’in yang didukung pemerintah khususnya Gubernur Jatim; Wijono, dan militer, maka berdirilah Universitas Darul ‘Ulum Jombang.

Nama Universitas Darul ‘Ulum pada mulanya disingkat UNDAR (1964). Ketika DR. KH. Musta’in Romly bertemu dengan Kiai Taslan dari Nganjuk, Kiai Taslan berkata bahwa nama UNDARU itu tidak mempunyai kekuatan, lemah, dan tidak berdaya (melempem: bahasa Jawa), untuk menguatkannya maka huruf U yang ada di belakang harus dibuang sehingga menjadi dar..dar, menggelegar.

Akhirnya Dr. KH. Musta’in Romly menyepakati nama tersebut menjadi UNDAR. (Disampaikan oleh Gus Mujib dalam Pendadaran Trisula Undar tanggal 26 Juli 2009 di Ruang Pascasarjana UNDAR).

Dies Natalis dan Peran Aktif Mahasiswa 

Dalam merayakan Dies Natalis Undar 2023, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI), Undar Jombang, M. Najihul Huda (30) mengatakan perlunya meningkatkan kualitas membaca mahasiswa, untuk meningkatkan kualitas mahasiswanya

“Kita harus mengingat bahwa peran mahasiswa tidak hanya terletak dalam partisipasi mereka dalam pergerakan Reformasi di masa lalu, tetapi juga dalam pengembangan diri mereka sebagai pemimpin masa depan melalui keterlibatan aktif dalam organisasi ekstra kampus,” ucapnya saat dikonfirmasi pada Selasa (19/9/2023).

Lanjutnya, dalam menghadapi tantangan dan peluang masa kini, mahasiswa harus memahami bahwa mereka memiliki peran yang penting dalam membentuk masa depan Indonesia yang lebih baik.

Namun, menurutnya hal yang tidak kalah penting dalam mencapai semua tujuan Mahasiswa adalah dengan membangun budaya membaca. Karena membaca dapat membuka pintu dunia.

“Terbukanya pintu dunia bisa memperluas khazanah pemikiran Mahasiswa. Seperti jargon pendiri Undar yaitu DR. KH. Musta’in Romly, Undar diharapkan bisa melahirkan Mahasiswa yang ‘Berotak London, Berhati Masjidil Haram’,” ungkapnya.

Universitas Darul ‘Ulum Jombang berdiri pada 17 September 1965. Telah banyak meluluskan putera-puteri bangsa yang dapat berperan di Indonesia. Mulai dari pejabat, pengusaha, ulama dan lain sebagainya menjadi pejuang nan cakap serta kuat beragama.

“Bukti kongkrit peran pemikiran DR. KH. Musta’in Romly untuk Indonesia, yang harus bisa ditiru dan diteruskan oleh generasi Mahasiswa masa kini,” pungkasnya.

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait