PETERONGAN, KabarJombang.com – Diduga rapuh, atap gedung satu ruang kelas SDN Dukuhklopo, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang, ambruk.
Atap yang roboh ini, merupakan ruang kelas yang sudah dua tahun dikosongkan oleh pihak Sekolah lantaran kondisinya yang mengkhawatirkan. Selain atapnya yang sudah rusak, sejumlah gawang dan kayu penyangganya juga sudah keropos.
Pihak sekolah sebenarnya sudah berencana membongkar atap ruang kelas yang nyaris roboh itu minggu ini. Namun, sebelum dibongkar, pada Minggu (10/11/2019) atap gedung ini sudah ambruk terlebih dulu.
Kepala Sekolah SDN Dukuhklopo, Tri Miyati mengaku tak mengentahui secara pasti gedung yang rusak ini sudah berdiri atau dibangun berapa lama. Sebab, jauh sebelum dirinya menjabat Kepala di SDN ini, kondisinya sudah cukup parah dan dikosongkan.
“Saya baru dua bulan dinas di SDN Dukuhklopo ini, dan ini memang sudah tidak difungksikan sejak dua tahun lalu. Saya tidak tahu pasti ini dulu ruang kelas berapa dan gedung berdiri tahun berapa,” ungkapnya.
Tri Miyati menjelaskan, akibat gedung yang rusak ini, kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut menjadi terganggu.
Sebab, dua kelas terpaksa harus belajar di musala dan ruang perpustakaan sekolah tanpa kursi dan bangku alias lesehan. Ini dilakukan, lantaran di ruang kelas tersebut berdekatan dengan gedung yang rusak.
Selain membahayakan, upaya ini dilakukan agar kegiatan siswa tidak mengganggu pekerja yang tengah memperbaiki atap gedung yang telah ambruk ini.
“Sementara kelas dua di Perpustakaan, kalau kelas lima kami tempatkan di musala. Selanjutnya, kami jadwal secara bergantian mulai kelas satu sampai kelas enam,” terangnya.
Tri Miyati menambahkan, sejauh ini pihaknya sudah melaporkan dan meminta kepada Pemkab Jombang agar segera dilakukan rehabilitasi gedung kelas yang rusak tersebut. Sebab, jika tidak segara dilakukan dia khawatir kegiatan siswa akan terganggu.
“Kami sudah melapor ke Dindikbud Oktober lalu, kami ajukan proposal ulang juga. Tapi sepertinya masih harus menunggu dulu. Makanya, kami sempat koordinasi dengan komite sekolah untuk membongkar dan memperbaiki atap yang rusak ini, tapi roboh duluan,” tandasnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Jombang, Agus Purnomo, membenarkan gedung kelas yang roboh di SDN Dukuh Klopo ini merupakan ruang kelas yang sudah tidak digunakan selama dua tahun.
Sejauh ini, pihaknya sudah mengirim Surat Edaran ke masing-masing Sekolah agar memperhatikan keselamatan siswa dan sekolah dengan kondisi lingkungan, seiring datangnya musim hujan maupun kondisi gedung sekolah sendiri.
Agus juga mengimbau, agar sekolah yang sudah dalam kondisi rusak dan mengkhawatirkan segera dilaporkan atau kegiatan dipindahkan sementara waktu.
“Surat edaran sudah kami kirim, terkait kondisi gedungnya atau ada pohon yang membahayakan agar ditebang. Kalau yang rusak mulai dari ringan, sedang hingga parah sudah ada laporan masuk. Untuk rehab kami sesuaikan anggaran yang ada dulu,” pungkas Agus.