KABAR JOMBANG (kabarjombang.com) – Cincin akik satu ini berukuran raksasa. Dibutuhkan sekitar 4 orang atau lebih untuk bisa mengangkatnya. Tapi, jangan kaget dulu, akik berukuran raksasa ini hanya sebuah replika. Hasil karya para santri Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, saat memeriahkan pawai takbir keliling Idul Adha, di desa Cukir, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Rabu, (23/9/2015) malam.
“Beberapa bulan terakhir ini, masyarakat lagi gandrung dengan cincin akik. Dari situ akhirnya muncul kreasi replika cincin akik raksasa,” kata salah seorang santri Ponpes Tebuireng.
Kemeriahan takbir keliling malam Idul Adha yang digelar Ponpes Tebuireng ini, diikuti ribuan peserta, diantaranya remaja musholla dan masjid , TPQ di desa Cukir dan sekitarnya, santri dari Ponpes Tebuireng putra dan puteri, Ponpes Darul Falah, Ponpes Al-Masyruriyah, Ponpes Seblak.
Dalam pawai takbir ini, peserta menyuguhkan ragam kreasi, diantaranya replika Masjid, Ka’bah, Al-Qur’an, binatang Onta, kapal laut, tokoh kartun shaun the sheep, hewan tikus sebagai simbol anti terhadap koruptor. Selain itu, ada juga masing-masing peserta yang membawa obor, make-up wajah berdandan ala hantu pocong.
“Di setiap malam hari raya Idul Adha begitu ramai, berbeda saat takbir pada Idul Fitri. Pasalnya, kegiatan santri di Ponpes-ponpes di sekitar Tebuireng, tidak libur panjang. Kebanyakan dari mereka memilih tidak pulang ke kampung halaman,” katanya.
Kemeriahan suasana malam hari raya ini kian bertambah, dengan banyaknya warga Cukir dan sekitarnya, memadati jalur takbir keliling berjarak sekitar 4 km itu. “Setiap takbir, kami mengajak keluarga selalu kesini untuk melihat kemeriahannya,” ujar seorang warga yang sabar menunggu peserta takbir lewat.
Namun sayang, takbir keliling ini menyisakan banyak sampah di sepanjang rute takbir. Pantauan KabarJombang menyebutkan, hingga jam 02.00 dini hari, sampah masih berserakan di sepanjang jalan jurusan Pare dan Malang ini. (rief)
