BANDAR KEDUNG MULYO, KabarJombang.com –Sejumlah petani di Dusun Jayan, Desa Barongsawahan, Kecamatan Bandar Kedung Mulyo, mengeluh. Pasalnya, padi yang baru ditanam mati, sehingga terpaksa harus tanam lagi.
Ada sekitar empat hektar lahan padi yang baru berusia sekitar seminggu mati tanpa diketahui penyebabnya. Meski demikian, pihak PPL (Petugas Penyuluh Lapangan) dari Disperta Jombang belum ada yang turun lapangan.
Akibat gagal tanam tersebut, petani harus mengalami kerugian sekitar Rp 5 juta per hektarnya. Demikian ini karena harus menanam kembali. “Kerugian ya sekitar Rp juta per hektarnya. Karena harus tanam lagi, belum lagi waktunya juga molor,”ujar Ahmad Robani petani setempat kepada KabarJombang.com.
Dikatakan Robani, meski begitu, hingga sekarang belum ada PPL yang datang melihat musibah petani ini. “Penyebabnya apa kematian ini, kami juga tidak tahu, karena tidak ada PPL yang datang ke sini,”keluh Robani yang lahan padinya sekitar satu hektar mati.
Karena itu, Ahmad Robani belum berani semuanya lahan padinya yang mati ditanam ulang. “Lebih baik saya biarkan saja, khawatir ditanam ulang, mati lagi,”pungkasnya.
Sementara itu, Abdul Roghib yang juga petani setempat membenarkan jika hingga saat ini belum ada PPL yang datang ke lahan pertanian Jayan terkait gagal tanam tersebut.
“Sebenarnya kan ada petugas pengamat hama atau PPL yang datang. Tapi hingga kini nampaknya juga belum ada. Kalau dulu itu begitu ada keluhan petani terkait hama, petugas pengamat hama dari PPL meski datang,” ujar Abdu Roghib.
Sejumlah petani yang lahan padinya mati tersebut berharap ada respon dari Disperta (Dinas Pertanian) Jombang. Karena PPL yang ada di Kecamatan Bandar Kedung Mulyo, belum ada yang datang.