Dinas Pertanian Jombang Temukan Jalur Tikus dari Peternakan Ayam, Dugaan Petani di Megaluh Jombang Kian Menguat

Foto : Gerombolan tikus yang mati akibat dipasang perangkap listrik oleh petani di Balingsari, Megaluh karena menyerang tanaman jagung. (Istimewa)
  • Whatsapp

JOMBANG, KabarJombang.com – Menyusul kerusakan parah pada lahan pertanian akibat serangan hama tikus di Desa Balongsari, Kecamatan Megaluh, Dinas Pertanian Kabupaten Jombang akhirnya angkat bicara. Kepala Dinas Pertanian, M. Rony, menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan serangkaian langkah cepat guna merespon keresahan petani yang mendapat serangan tikus diduga berkaitan dengan aktivitas industri peternakan ayam milik PT Pokphand.

Dalam keterangannya, Rony menyampaikan bahwa koordinasi telah dilakukan dengan pemerintah desa dan kelompok tani di wilayah terdampak. “Kami langsung turun ke lapangan bersama kelompok tani, gabungan kelompok tani (Gapoktan), serta petugas penyuluh lapangan (PPL),” ujarnya pada Kamis (5/6/2025) saat dikonfirmasi.

Baca Juga

Hasil identifikasi lapangan memperkuat dugaan warga. Serangan tikus terpantau paling parah di area sekitar peternakan ayam. Dinas Pertanian menemukan pagar pabrik dalam kondisi rusak, semak-semak tidak terawat di dalam area peternakan, serta adanya jalur lintasan tikus dari arah pabrik menuju lahan pertanian.

Meski tidak ditemukan lubang aktif di area persawahan, jalur pergerakan tikus memperkuat asumsi bahwa sumber serangan berasal dari lingkungan peternakan.

Rony membenarkan bahwa pihak desa telah memfasilitasi mediasi antara petani dan pihak PT Pokphand, termasuk pembicaraan awal terkait kemungkinan ganti rugi. Namun demikian, menurutnya, solusi jangka panjang jauh lebih penting agar kejadian serupa tidak terus berulang.

“Dalam waktu dekat akan dilaksanakan pertemuan lanjutan yang melibatkan petani, pemerintah desa, dan kami harapkan pihak peternakan juga hadir. Fokusnya adalah mencari penyelesaian permanen dan sistematis,” jelas Rony.

Sebagai bagian dari upaya konkret pengendalian, Dinas Pertanian mendorong pembentukan Regu Pengendali Hama (RPH) di tingkat desa. Regu ini akan bertugas melakukan pemantauan berkala, tindakan pengendalian lapangan, serta edukasi kepada masyarakat soal pencegahan hama berbasis lingkungan.

“Kami akan fasilitasi pembekalan dan alat pendukung bagi regu ini. Harapannya, Desa Balongsari bisa lebih siap menghadapi serangan hama secara mandiri dan terorganisir,” tambahnya.

Rony menekankan pentingnya evaluasi hubungan antara aktivitas industri dan ekosistem pertanian. Ia mengimbau agar perusahaan besar yang beroperasi di dekat lahan pertanian aktif turut bertanggung jawab menjaga keseimbangan lingkungan sekitar.

 

Berita Terkait