JOMBANG, KabarJombang.com – Para pekerja pembangunan Pasar Tunggorono yang upahnya belum terbayar lunas, mengaku mendapatkan ancaman dari pihak kontraktor setelah mengeluhkan kejadian tersebut kepada media.
Mereka mendapat intimidasi, setelah berita terkait pembayaran yang belum lunas tersebut, mencuat di media kabarjombang.com.
“Banyak yang ketakutan, namun di sisi lain mereka butuh hak mereka yang belum terbayarkan lunas. Hingga terpaksa sampai mengadu ke kabarjombang. Tetapi biarpun sudah mencuat ke publik, upah pekerja pun belum terbayarkan dengan alasan nunggu masih pencairan dari bank,” ungkap salah satu pekerja yang enggan disebut namanya.
Bukan hanya pekerja saja, wartawan kabarjombang.com juga diintimidasi oleh pihak pelaksana pembangunan, Rohmat.
“Kalau bikin berita yang bener, memang yang bilang siapa itu? pekerja siapa namanya? Ini orang-orang saya suruh ke kantor sampean. Saya juga orang media di Jawa Tengah. Saya juga orang Ormas. Semua pekerja sudah dibayar, tetapi belum lunas. Nunggu bos utama, bukan belum dibayarkan bahasa sampean salah kalau bikin berita jangan ngawur bisa saya tuntut,” ujarnya melalui via telpon, Rabu (1/2/2023).
Setelah telpon, Rohmat juga mengirim pesan WhatsApp dengan mengancam orang-orangnya akan mencari keberadaan wartawan kabarjombang yang menulis berita tersebut dan menyuruh wartawan untuk konfirmasi ke bapak angkatnya sambil mengirim gambar orang berseragam TNI.
“Tolong kamu konfirmasi sama bapak angkat saya di jombang. Masalah berita yang kamu muat tadi tanpa izin dari pihak kontraktor. Pertanggung jawabkan berita anda setelah saya sampai di jombang (ambil mengirim foto seorang berseragam TNI),” ancamnya.
Kepala Bidang Sarana Perdagangan dan Barang Pokok Penting Disdagrin Jombang, Yulius Haris Eko Prasetiyo, juga selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) tidak tahu-menahu terkait hal tersebut.
“Ngapunten mas. Setelah serah terima pekerjaan pasar 100% dari penyedia (kontraktor dan pengawas) ke dinas, kita menganggap sudah clear. Jika ada persoalan dari pihak pemborong dengan pekerja, itu sudah di luar kapasitas kita,” jawabnya.
“Namun, jika memang diperlukan maka kita hanya mengimbau pada pelaksana untuk menyelesaikannya dengan baik. Untuk kapan peresmian pasar Tunggorono, kita menunggu arahan dari pimpinan,” imbuhnya. pada kabarjombang.
Terpisah, saat dikonfirmasi terkait hal tersebut, Pemilik CV Karsa Muda Mandiri, Yusuf mengatakan, memang ada beberapa pekerja yang belum lunas, tapi masih dalam perhitungan.
“Sudah kami cicil, sambil nunggu final laporan. Kekurangan pasti akan kami selesaikan semuanya. Sudah kami komunikasikan, masih menunggu proses dari bank, karena memang pembayaran dari dinas belum cair,” katanya Jumat (3/2/2023).
“Sebenarnya itu internal kami, mereka itu borongan tenaga, jadi sebenarnya wajar kalau masih ada kekurangan, juga nilainya tidak besar, tidak sampai 10 juta dan ada perhitungan yang belum klop,” tambahnya.