Terkait Penutupan Jalan Wahid Hasyim untuk Kegiatan Ultah PT Travel, Polres Jombang: Izinnya Gratis

  • Whatsapp

JOMBANG, KabarJombang.com – Setelah ramai diberitakan sejumlah media terkait penutupan jalan utama Kota Jombang, yakni Jalan KH. Wahid Hasyim untuk kegiatan pribadi salah satu pemilik travel di Jombang, Polres Jombang akhirnya angkat bicara.

Wakapolres Jombang, Kompol Hari Kurniawan mengatakan, bahwa jalan Wahid Hasyim tidak ditutup total, melainkan masih bisa dilewati setengahnya oleh pengguna jalan.

Baca Juga

“Tadi sudah saya cek lapangan tidak terlalu macet, masih mengalir lancar. Itu tidak di tutup total, masih bisa dilewati tidak menutup jalan. Dengan kejadian tersebut jadi bahan evaluasi untuk tahun depan kita tidak akan beri izin,” terangnya pada kabarjombang.com, Senin (22/7/2022).

Lanjutnya, terkait izin, Polres sudah melakukan kordinasi dengan Dishub, Kodim dan Dinas lingkungan hidup.

“Untuk izinnya gratis, tidak dipungut biaya, Polres Jombang tidak menerima apapun. Menurut undang-undang, karena itu jalan kabupaten, kecuali jalan Provinsi Nasional tidak boleh buat kegiatan seperti itu. Yang jelas tidak ada embel-embel apapun terkait penutupan jalan tersebut,” tandasnya.

Diberitakan sebelumnya penutupan jalan utama kota Jombang, yakni Jalan KH. Wahid Hasyim untuk kegiatan pribadi salah satu pemilik travel di Jombang menjadi sorotan publik.

Hal itu mendapat respon beragam dari kalangan warganet. Dalam beberapa komentar di akun media sosial kabar jombang, para netizen cukup geram atas penutupan jalan tersebut.

Kok boleh ya, ini sudah merugikan masyarakat dan melanggar lalulintas,” tulis akun @putra senja

“Kok di jalan ya, jalan umum lagi,,, gimana ini,” tulis akun @Fanani Al Zaini.
“Berduet yo panggah wani tuku dalan luossss,” komen akun pusanggaalaa.

Sementara itu, anggota DPRD Jombang, M Syarif Hidayatullah juga
menyayangkan adanya penutupan jalan raya yang digunakan untuk kegiatan Ulang Tahun salah satu PT Travel di Jombang karena akan merugikan masyarakat.

“Saya sangat menyesalkan sekali terkait penutupan jalan tersebut hanya karena kepentingan lembaga perseorangan tetapi menyusahkan masyarakat Jombang tetapi justru Polres dan Dinas terkait memberikan izin penutupan jalan,” terangnya, Senin (22/7/2024).

Terlebih, lanjutnya, kegiatan tersebut hanya diperuntukkan untuk anggotanya saja yang berkisar 500 orang.

“Saya dapat info bahwa undangan sholawat itu dikhususkan anggotanya saja dengan jumlah kisaran 500 orang, kenapa pihak Polres Jombang dan Dinas terkait kok tidak memberikan solusi alternatif yang tidak mengganggu masyarakat, misalkan ke GOR, lapangan atau ke tempat-tempat yang memang tidak menyusahkan masyarakat umum lainya. Kalau hanya 500 orang, lapangan Pulo Jombang cukup,”

Ia menambahkan, hal tersebut akan berbeda jika penutupan jalan dilakukan karena kegiatan pemerintah yang diperuntukkan masyarakat umum.

“Masyarakat memang merindukan sholawat tetapi di tempat sesuai, jangan di jalan raya, kecuali itu yang menyelenggarakan lembaga pemerintahan itu beda lagi. Ini kan yang menyelenggarakan lembaga perseorangan itu nanti kalau tiap orang mengadakan pernikahan atau even lainnya tutup jalan gimana,” terangnya.

Gus Sentot juga meminta pihak Polres Jombang dan Dinas terkait selaku pemberi izin kegiatan tersebut harus mengaji ulang terkait izin tersebut.

“Masyarakat banyak yang protes tetapi mau protes tidak ada yang berani. Jadi intinya saya berharap Jombang ini di samping aman, nyaman dan berkeadilan. Kata Kapolri kita harus bisa mengayomi dan adil terhadap masyarakat, jadi nutup jalan itu jangan arogansi kenapa saya bilang seperti itu, karena itu Lembaga perseorangan, harusnya disampaikan dulu ke masyarakat sebelum memberikan izin,” terangnya.

Berita Terkait