JOMBANG, KabarJombang.com – Visi “Jombang berkarakter dan berdaya saing” yang menjadi skema saat kampanye Bupati Mundjidah dan Wabup Sumrambah, rupanya masih perlu dikaji lebih dalam. Seperti aplikasi marketplace “JombangOnline”. Sebagai sarana jual beli produk lokal Jombang secara online, produk asli warga Jombang ini pun jauh dari perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang.
Alih-alih didukung sebagai satu-satunya aplikasi marketplace UMKM di Kota Santri, Pemkab Jombang baru-baru ini malah sibuk melaunching produk “Blonjo” (Beli Produk Online Njombang). Aplikasi ini, juga diklaim menjadi sarana paling tepat untuk meninggalkan transaksi tunai, mengingat pandemi Covid-19.
“Hampir dua tahun, saya geluti marketplace ini, dengan harapan produk lokal UMKM asli Jombang bisa mempunyai wadah untuk berjualan secara online, dan dikenal oleh masyarakat luar Jombang,” kata Ali Usman, Founder JombangOnline pada KabarJombang.com, Jumat (25/9/2020).
Dijelaskannya, platform yang dibuatnya itu memang disetting khusus untuk mendisplay barang jualan atau produk asli warga Jombang. Sementara yang mengakses atau pembelinya, bebas. Siapapun membeli produk yang ada di dalam JombangOnline.
“Ini bedanya dengan platform lain, di JombangOnline ini penjualnya hanya khusus untuk wong Jombang, atau ber-KTP Jombang. Kalau pembelinya kan bisa dari mana saja. Karena online,” katanya.
Ia menceritakan, pernah mengikuti seleksi lomba inovasi IT di Surabaya. Untuk lolos dan ikut lomba tersebut, katanya, harus melalui salah satu instansi di Jombang. Sayangnya, dia tidak bisa mengikutinya, lantaran buru-buru diklaim platform yang sama dengan JombangOnline sudah banyak.
“Belum selesai saya presentasi, langsung di-cut. Dan dibilang bahwa platform saya sudah banyak ada,” ungkapnya.
Ditambah Ali, presentasi yang dipaparkan saat itu belum memasuki inti maksud platformnya yang membedakan dengan platform lain. “Padahal settingan utama yang membedakan adalah kekhususannya. Saya buat menjadi pusat penjualan bagi produk orang Jombang. Jika bukan ber-KTP Jombang, otomatis tidak bisa login dan menaruh produk jualannya,” sambungnya.
Ali mengungkap, pembuatan marketplace JombangOnline, dalam rangka turut mensukseskan visi “Jombang berkarakter dan berdaya saing” atau biasa diakronim ‘Berkadang’.
“Menurut saya, ya ini wadah untuk menjawab itu. Berkarakter karena produk lokal Jombang. Berdaya saing karena sudah pada tatanan online. Dan sepengaetahuan saya, JombangOnline adalah satu-satunya di Jombang,” tandasnya.
Dalam dua tahun terhitung sejak berdirinya, lanjut Ali, JombangOnline belum menyentuh level profit. Hingga saat ini, platform marketplacenya masih dalam kerangka untuk kepentingan sosial.
“Belum, saya belum ke level profit. Malah, tiap bulan saya harus membayar tagihan server. Karena tujuan utama saya, ingin membantu usaha lokal Jombang agar bisa dijual dimana saja,” Tutupnya
Ali mengatakan, hingga kini, sudah tercatat 3.500 user yang sudah menggunakan marketplace yang dia buat. Dan sudah diakses oleh semua orang. Tidak hanya di Indonesia, bahkan mancanegara.
“Dari ribuan user tersebut, produk warga Jombang yang sudah terdisplay di JombangOnline sudah mencapai ratusan produk dan usaha. Saya jamin, semua produk itu asli Jombang. Karena by sistem,” pungkasnya.
Baca Juga: Uang Dianggap Bisa Jadi Sarana Penyebaran Virus, Aplikasi Belanja Online Dilaunching di Jombang