DIWEK, KabarJombang.com – Minimnya informasi yang diterima masyarakat ihwal program Bantuan Presiden (Banpres) kepada pelaku UMKM di Jombang, malah dimanfaatkan oknum calo sebagai ladang bisnisnya.
Bisnis percaloan ini, diduga dijalankan oleh oknum berinisial V, di salah satu desa di Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang. Praktiknya, ia diduga menjadi pengumpul berkas dari sejumlah pelaku UMKM di desa tersebut yang berharap mendapatkan bantuan, namun minim informasi.
Warga yang mendaftar Banpres ini, mengaku percaya saja. Lantaran tersiar kabar, jika V punya kenalan orang yang mempunyai “kekuatan” di lingkup Pemkab Jombang. K mengaku, jika melalui V, Banpres tersebut akan cair sebesar Rp 2 juta.
“Orang-orang kan titip itu, soalnya tahu kalau yang dititipi itu masih ada hubungan sama pentolannya Jombang,” ungkap K, Selasa (8/9/2020). Identitas sumber tidak bisa disebutkan,
Ia mengaku tidak tahu, jika besaran Banpres UMKM berdasarkan ketentuan dari Kementerian Koperasi sebesar Rp 2,4 juta.
“Lho Rp 2,4 juta ta, bukannya cuma Rp 2 juta. Dibilanginnya kok 2 juta ya. Pantesan kemarin ada teman yang juga daftar kok bilangnya dapat 2,4 juta. Lho piye sing bener iki,” ungkap K dengan nada terkejut.
K tak menyangka, kalau bantuan tersebut cair, akan dipotong sebesar Rp 400 ribu. Ia memaklumi, jika potongan tersebut hanya sewajarnya sebagai pengganti bensin dan tenaga.
“Saya kira hanya akan dipotong Rp 50 sampai Rp 100 ribu. Kalau segitu wajar sebagai gantinya bensin atau uang lelah karena sudah mengurusi. Tapi kok ya sampai Rp 400 ribu,” katanya.
Hanya saja, K mengaku pasrah, lantaran Banpres UMKM tersebut belum cair. Ia juga mengaku tak bisa berbuat apa-apa, kalau pun cair dan hanya menerima Rp 2 juta saja.
Terkait hal tersebut, V meminta agar info tersebut tidak menjadi ramai. “Sama orangnya nggak boleh ramai-ramai, khusus orang dekat sini aja,” singkatnya.
