JOMBANG, KabarJombang.com – Berbagai sembako murah jadi incaran warga di Jombang, meski harus rela berdempetan mengular di tengah penyebaran virus omicron yang tinggi.
Operasi pasar sembako murah tersebut dilakukan di Alun-alun Jombang, bersamaan dengan kegiatan peresmian revitalisasi alun-alun. Sembako murah tersebut disediakan oleh Disdagrin (Dinas Perdagangan dan Industri) Kabupaten Jombang, Senin (21/2/2022).
Salah satu warga yang ikut mengantre demi mendapatkan sembako murah, Ari Kusmiati mengungkapkan bahwa dirinya sadar akan penularan virus covid-19 varian omicron. Namun, hal itu tak menghalangi dirinya mendapatkan barang yang dicari.
“Ya takut kalau ada penyebaran covid-19 karena ramai gini, tapi ya gimana kita juga butuh beli sembako harganya murah,” ungkapnya saat ikut antrean tersebut.
Dirinya berharap agar harga sembako yang relatif tinggi hingga terjadi kelangkaan minyak goreng, Pemerintah dapat memberikan solusi.
“Pengennya harga sembako stabil, tidak sampai langka karena kalau susah dicari pasti mahal harganya,” katanya.
Kemudian saat dimintai keterang kepada pembeli yang lain, Ambar bahwa menurutnya alur yang disiapkan Pemerintah Kabupaten dalam operasi pasar murah kurang persiapan, sehingga menimbulkan rasa was-was tertular virus omicron.
“Tahu kayak gini ramainya ya jelas takut penyebaran omicron, apalagi lihat alurnya saya lihat kurang prepare ya, habis antre panjang di sini dapat kupon terus pas ambil antre lagi kayak belum siap dibagian pengambilan, gak langsung bisa cepat,” ujarnya.
Pantauan di lapangan, pelayanan operasi pasar murah tersebit sempat dihentikan akibat antrean yang berdempetan dinilai beresiko terjadi penularan virus omicron. Kemudian pelayanan kembali berlanjut di pukul 09.00 WIB.
Dalam operasi pasar murah tersebut Pemerintah Kabupaten menyediakan beberapa sembako seperti minyak goreng dengan harga Rp 27.000 ribu untuk dua liter, telur ayam Rp 17.500 per kilogram, gula pasir Rp 12.000 per kilogram, dan beras Rp 43.000 untuk 5 kilogram.