JOMBANG, KabarJombang.com – Tata cara Salat Tahajud yang benar perlu dipahami seluruh umat Islam. Hal ini karena keutamaan dari Salat Tahajud sangat luar biasa bagi seorang muslim. Bahkan, Salat Tahajud dianggap sebagai ibadah Salat sunnah yang paling istimewa.
Salat Tahajud merupakan amalan sunah yang sangat dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW kepada umatnya. Telah disebutkan juga di dalam Al-Quran bahwa Salat Tahajud dapat membuat orang yang mengamalkannya diangkat ke tempat yang terpuji di mata Allah SWT.
Tata cara Salat Tahajud yang benar harus dilaksanakan sesuai dengan sunah. Tata cara Salat Tahajud sesuai sunnah sebenarnya mirip dengan Salat pada umumnya. Perbedaan mendasar terdapat pada niat, waktu dan jumlah rakaat yang dijalankan.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (31/7/2020) tentang tata cara Salat Tahjud yang benar.
Waktu dan Jumlah Rakaat Sata Tahajud
Waktu Pelaksanaan
Sebelum mengenal tata cara Salat Tahajud yang benar, tentunya kamu perlu mengetahui waktu dan jumlah rakaat pelaksanaannya terlebih dahulu. Salat Tahajud dianjurkan untuk dikerjakan pada sepertiga malam. Salat ini bisa dilakukan pada awal, pertengahan, atau akhir malam.
Berikut waktu yang disunahkan untuk melaksanakan Salat Tahajud:
Sepertiga malam pertama – Dimulai setelah Salat isya sampai pukul 10.30.
Sepertiga malam kedua – Dimulai 10.30 hingga 01.30.
Sepertiga malam terakhir – Dimulai 01.30 hingga sebelum memasuki subuh.
Waktu utama untuk melakukan Salat Tahajud adalah di sepertiga malam terakhir.
Seperti sebuah hadis dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Rabb kami -Tabaroka wa Ta’ala- akan turun setiap malamnya ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Lalu Allah berfirman, “Siapa yang memanjatkan do’a pada-Ku, maka Aku akan mengabulkannya. Siapa yang memohon kepada-Ku, maka Aku akan memberinya. Siapa yang meminta ampun pada-Ku, Aku akan memberikan ampunan untuknya”.
Jumlah Rakaat
Selain waktu, tentunya mengenali rakaatnya tentu juga sangat penting sebelum mengenali tata cara Salat Tahajud yang benar. Salat sunnah ini dikerjakan 2 rakaat, 2 rakaat dengan jumlah rakaat tak terbatas. Walaupun begitu menurut hadits HR Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW tidak pernah mengerjakan Salat Tahajud lebih dari 11 atau 13 rakaat (jumlah rakaat beserta witir).
Tata Cara Salat Tahjud yang Benar
Setelah mengenali waktu dan jumlah rakaatnya, kamu tentu sudah bisa menerapkan tata cara Salat Tahajud yang benar. Dengan berbagai keutamaannya yang sangat luar biasa, tentunya kamu akan sangat merugi jika tidak melaksanakan tata cara Salat Tahajud yang benar ini.
Berikut tata cara Salat Tahajud yang benar:
- Niat Salat Tahajud
Ushallii sunnatat-tahajjudi rak’ataini (mustaqbilal qiblati) lillahi ta’aalaa.
Artinya:
Aku niat Salat sunnah Tahajud dua rakaat (dengan menghadap kiblat) karena Allah Ta’ala.”
- Melakukan takbiratul ihram, diikuti dengan doa iftitah
- Membaca surat al fatihah
- Membaca surat dalam Al Quran. Rasullullah SAW biasanya membaca surat-surat yang panjang.
- Rukuk dengan tuma’ninah sambil membaca doa i’tidal
- I’tidal dengan tuma’ninah sambil membaca doa i’tidal
- Sujud dengan tuma’ninah sambil membaca doa sujud
- Mengulang gerakan seperti rakaat pertama
- Pada tahiyat akhir, membaca doa tahiyat akhir
- Melakukan gerakan salam.
- Setelah salam, disunahkan membaca bacaan wirid, tasbih, tahmid, takbir, sholawat, istigfar, kemudian membaca doa Salat Tahajud.
Doa Salat Tahajud
Dalam menerapkan tata cara Salat Tahajud yang benar, tentunya doa Salat Tahajud juga sangat penting. Dalam riwayat Bukhari, Muslim, dan Abu Daud, ada doa yang biasanya kerap dilantunkan di bagian akhir. Doa itu berisi permintaan mendapat keselamatan dan kepasrahan.
Berikut doanya:
“Allahuma lakal hamdu Anta nuurussamaawaati wal ardli wa man fiihinna. Walakal hamdu Anta qayyimussamaawaati wal ardli wa man fihinna. Walakal hamdu Anta rabbussamaawaati wal ardli wa man fiihinna. Walakal hamdu Anta mulkussamaawaati wal ardli wa man fiihinna. Walakal hamdu Anta malikussamaawaati wal ardli. Walakal hamdu, Antal haqqu wa wa’dukal haqqu, wa qaulukal haqqu, wa liqaa ukal haqqu. Waljannatu haqqun wannaru haqqun. Wannabiyyuuna haqqun, wa Muhammadun haqqun, wassaa ‘atu aqqun. Allahuma laka aslamtu. Wa ‘alaika tawakkaltu, wabika aamantu, wa ilaika aanabtu, wabia khaashamtu. wa ilaika haakamtu. Faghfirlii maa qaddamu wa maa akhkhartu wa maa asrartu wa maa a’lantu antal muqaddimu wa antal mu akhkhiru, laa ilaa ha illaa anta ilaihi laa ilaaha illa anta.”
Artinya:
“Ya Allah, bagi-Mu segala puji, Engkau cahaya langit dan bumi serta seisinya, bagi-mu segala puji, Engkau yang mengurusi langit dan bumi serta seisinya, bagi-Mu sehala puny, Engkau Tuha yang menguasai langit dan bumi serta seisinya, bagi-Mu segala puji dan bagi-Mu kerajaan langit dan bumi serta seisi-Nya, bagi-Mu segala puji, Engkau benar, janji-Mu benar, firman-Mu benar, bertemu dengan-Mu benar, surga adalah benar, neraka adalah benar (ada), (terutusnya) para nabi adalah benar, (terutusnya) Muhammad adalah benar (daru-Mu), peristiwa hari kiamat adalah benar. Ya Allah, kepada-Mu aku pasrah, kepada-Mu aku bertawakkal, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku kembali, dengan pertolongan-Mu aku berdebat (dengan orang-orang kafir), kepada-Mu (dan dengan ajaran-Mu) aku menjatuhkan hukum. Oleh karena itu, ampunilah dosaku yang telah lalu dan yang akan datang. Engkaulah yang mendahulukan dan mengakhirkan, tiada Tuhan yang haq disembah kecuali Engkau, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang haq disembah kecuali Engkau.”
Keutamaan Salat Tahajud
Doanya Dikabulkan
Nabi Muhammad SAW bersabda: “Rabb kita Tabaraka wa Ta’ala turun setiap malam ke langit dunia ketika masih tersisa sepertiga malam terakhir, lalu Dia berfirman: “Barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku mengampuninya. Barangsiapa yang memohon (sesuatu) kepada-Ku, niscaya Aku akan memberinya. Dan barangsiapa yang berdoa kepada-Ku, niscaya Aku akan mengabulkannya.” (HR. Bukhari).
Jembatan untuk Masuk Surga
Berikut bunyi hadis yang dikatakan oleh Rasulullah SAW saat itu kepada Abdullah Ibnu Muslim berkaitan dengan keistimewaan Salat Tahajud. “Hai sekalian manusia! Sebarkanlah salam, dan bagikanlah makanan serta sambunglah silaturahmi dan tegakkan lah Salat malam saat manusia yang lain sedang tidur, niscaya kalian akan masuk surga dengan selamat.” (HR. Ibnu Majah).
Amalan yang Akan Membantu di Akhirat
“Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa berada dalam taman-taman surga dan di mata air-mata air, seraya mengambil apa yang Allah SWT berikan kepada mereka. Sebelumnya mereka telah berbuat baik (di dunia), mereka adalah orang-orang yang sedikit tidurnya di waktu malam dan di akhir malam mereka memohon ampun kepada Allah.” (QS. Az Zariyat: 15-18).
Kebiasaan yang Dilakukan Orang Saleh
Salat Tahajud merupakan kebiasaan orang-orang yang saleh. Seperti yang dijelaskan dalam hadis berikut:
“Biasakanlah dirimu untuk Salat malam karena hal itu tradisi orang-orang saleh sebelummu, mendekatkan diri kepada Allah, menghapus dosa, menolak penyakit, dan pencegah dari dosa.” (HR. Ahmad).
Menjaga Kesehatan Rohani
Allah SWT telah berfirman, “Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang baik. Dan orang yang melewati malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka.” (QS. Al-Furqan: 63-64).