Peristiwa

Rangkaian Acara dan Kepanitiaan Resmi Dibentuk, Kenduren Wonosalam Siap Digelar 23 Februari 2025

WONOSALAM, KabarJombang.com – Dalam rangka mempersiapkan acara KenDuren Wonosalam 2025, panitia penyelenggara menggelar Rembug Ke-3 yang dipimpin oleh Camat Wonosalam, Haris Aminudin, pada Selasa, (24/12/2024) di Pendopo Kecamatan Wonosalam.

Rembug tersebut dihadiri oleh berbagai unsur pemerintahan dan masyarakat, termasuk Kapolsek Wonosalam Iptu Rido Bargowo, Danramil Lettu Nanang, Kepala Puskesmas Wonosalam dr. Ivan Ubaidillah, serta para kepala desa se-Kecamatan Wonosalam, lembaga pemerintah, ormas, komunitas, dan tokoh masyarakat setempat.

Pada pertemuan ini, panitia akhirnya menetapkan tanggal puncak acara KenDuren Wonosalam 2025 yang akan digelar pada Minggu, 23 Februari 2025. Agus Darminto, Kepala Desa Jarak, terpilih sebagai Ketua Panitia, didampingi oleh Sungkono (Kades Sambirejo) dan Samuki (Kades Wonosalam) sebagai Wakil Ketua I dan II.

Joko Suwarno, Direktur BUMDESMA Wonosalam, dipercaya sebagai Sekretaris, sementara Muklas Basa dari Yayasan FASER Panglungan diangkat sebagai Bendahara. Posisi koordinator acara, humas, dan media dipegang oleh Addib Taufani, Eko Swasono, Wartomo Tomo, dan Cak Warjito.

“Selain puncak acara, sejumlah rangkaian kegiatan supporting event juga telah direncanakan, antara lain Aksi Konservasi AnjasmoroMemanggil yang akan digelar di Blok Sintok pada 11 Januari dan di Air Terjun Tretes Pengajaran pada 1 Februari,” ujar Haris Aminudin, Camat Wonosalam.

Tidak ketinggalan, Ekspedisi Punggung Naga yang dijadwalkan pada 17-18 Januari, Kontes Durian yang akan digelar oleh K’toet Wonza AskomWonosalam dua kali sepanjang bulan Februari, serta Andum Apokat Sambirejo pada 2 Februari. Selain itu, acara Wonosalam KOM (King of Mountain) pada 16 Februari juga menjadi bagian dari rangkaian kegiatan ini, ditambah dengan bazaar durian yang akan menambah kemeriahan acara.

Panitia juga membuka kesempatan bagi masyarakat atau komunitas yang berminat untuk mengadakan supporting event mandiri, seperti festival kopi atau gerakan permata (perawatan mata air), dengan biaya mandiri.

“Dengan berbagai kegiatan menarik yang sudah dipersiapkan, KenDuren Wonosalam 2025 diharapkan bisa menjadi momentum besar yang tidak hanya menampilkan kekayaan alam dan budaya Wonosalam, tetapi juga mendatangkan dampak positif bagi perekonomian dan promosi destinasi wisata lokal,” pungkasnya.

Leave a Comment
Share
Published by
Kevin Nizar