BARENG, KabarJombang.com – Puluhan warga Dusun Banjarsari, Desa/Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang, mengalami gangguan persendian hingga kelumpuhan sesaat. Hal ini diduga akibat penyakit chikungunya yang melanda wilayah tersebut.
Serangan chikunganya ini terjadi sejak awal Februari sampai awal bulan Maret tahun 2021.
“Banyak warga Banjarsari yang terserang penyakit chikungunya, mulai setelah banjir sampai saat ini. Penyebaran pun saat ini masih massif, dan bergantian dari satu rumah ke rumah lainnya,” ungkap Purwanto, Ketua RW pada KabarJombang.com, Rabu (3/3/2021).
Dia mengatakan, awal banjir melanda terdata ada sekitar 26 warga yang terserang, sejauh ini sedikitnya ada 15 rumah yang terdampak chikunganya mulai dari usai anak-anak hingga orang tua.
Daerah paling parah terserang chikungunya diantara RT 01, RT 02, dan RT 03 dari RW 01 Dusun Banjarsari, Desa Bareng.
“Setiap satu orang dalam rumah terinfeksi itu langsung menular ke anggota keluarga lainnya, akhirnya satu rumah terinfeksi. Infeksi yang ditimbulkan mulai dari sedang hingga berat,” tambah pria berusia 57 tahun ini.
Purwanto menjelaskan, sampai saat ini ada beberapa warga yang dilarikan ke rumah sakit swasta, akibat serangan chikungunya yang merajalela.
“Kampung ini sudah dilakukan semprotan (fogging) dua kali dalam sebulan oleh pihak puskesmas, bahkan penyemprotan lantai juga sudah. Banyak warga langsung dibawa ke rumah sakit karena memang syok dan biar cepat ditangani,” terangnya.
Virus chikungunya menyerang dan menulari manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus, selain itu dua nyamuk ini dikenal sebagai penyebab demam berdarah.
“Dari serangan chikungunya ini ada satu warga kami bernama Pak Trubus meninggal karena terserang virus ini. Namun sebelumnya memang beliau memiliki riwayat sakit dan usianya sepuh. Tapi sebelumnya itu Pak Trubus memang terserang chikungunya dan alami kelumpuhan, begitupun keluarganya satu rumah terinfeksi,” tambahya.
Sementarawarga bernama Tining (53) mengatakan, baru saja sembuh dari infeksi chikungunya yang menyerangkan sejak satu minggu lalu pada Rabu, (24/2/2021).
“Awalnya itu gejala adem panas (demam) dan badan ini rasanya gatal semua, ada ruam-ruam di bagian kaki dan besoknya setelah terinfeksi itu langsung saya bawa ke bidan,” tuturnya.
Untungnya Bu Ning sapaan akrabnya ini sesegera mungkin melakukan pengobatan ke bidan terdekat untuk mendapatkan pengobatan, sehingga kurang dari satu minggu pihaknya sudah dapat beraktivitas kembali dengan normal.
“Disini yang terinfeksi itu rata mulai dari satu rumah ke rumah lainnya. Mulai dari nggak bisa jalan sampek lumpuh gitu, tapi katanya kalau obatnya diminum teratur akan sembuh dengan sendirinya,” pungkasnya.