JOMBANG, KabarJombang.com-Pasien positif Covid-19 di Kabupaten Jombang masih terus bertambah dalam beberapa waktu terakhir. Per 25 Juni 2020, Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Jombang mencatat ada 215 pasien yang terkonfirmasi positif.
“Secara kumulatif untuk pasien terkonfirmasi positif sampai hari ini sebanyak 215 orang. Sebelumnya sebanyak 212 orang, artinya ada penambahan 3 pasien,” kata Jubir GTPP Budfi Winarno, Kamis (25/6/2020).
Dikatakannya, penambahan 3 pasien terkonfirmasi positif ini berasal dari Kecamatan Tembelang 1 orang, Kecamatan Jombang 1 orang dan Kecamatan Perak 1 orang.
Dari 215 orang tersebut, 7 orang menjalani isolasi mandiri. Selebihnya, 123 orang di RSUD Jombang, 30 orang di RSUD Ploso dan 11 pasien di Rumah Sakit Kristen Mojowarno.
Selain itu tersebar di beberapa Rumah Sakit (RS) luar Jombang. Seperti RS Royal Surabaya, RS HVA Pare Kediri, RSUD Pare Kediri, RSUD Kota Kediri, RSUD Kabupaten Kediri, masing-masing satu pasien.
Tempat lain, di RSUD dr Soedono Madiun dan RS Wahidin m
Mojokerto masing-masing dua orang.
“Total 18 orang dinyatakan telah sembuh dan 18 orang terkonfirmasi meninggal dunia,” tambahnya.
Budi menjelaskan, terbaru data Perkembangan Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Jombang sebanyak 695 orang.
Dengan 669 orang telah selesai pemantauan, serta 26 orang masih dalam tahap pemantauan.
Dari jumlah ODP sampai dengan hari ini ada penambahan 6 orang ODP dari yang sebelumnya 689 orang.
Sedangkan Perkembangan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Jombang secara kumulatif 80 orang, dari 80 orang tersebut 7 orang telah selesai pemantauan 14 hari dan 5 orang isolasi mandiri, 16 orang meninggal dunia, 52 orang masih menjalani MRS di RSUD.
Menanggapi masalah ini, Wakil Ketua Komisi D DPRD Jombang M Syarif Hidayatullah (Gus Sentot) meminta Pemerintah Kabupaten Jombang bersikap tegas dan terus mengedukasi masyarakat masalah kesehatan.
Terutama di tempat keramaian, juga ditegaskan alat kesehatan seperti prosedur di mal, toko, taman kota dan tempat keramaian lainnya.
“Pemerintah perlu tegas. Seperti tempat wisata, apakah boleh buka atau tidak,” ujarnya.
Langkah lain yang perlu diperhatikan Pemkab Jombang menurut Guys Sentot, adalah sarana prasarana kesehatan di tempat umum.
Seperti tempat cuci tangan, alat pengecek suhu tubuh, pelindung muka serta masker bagi pegawai pemerintah dan aturan lain saat di tempat umum.
“Sarana prasarana juga disiapkan. Ini tugas pemerintah, terutama tim gugus tugas yang menghabiskan banyak anggaran itu. Banyak tandon tak terawat di Jombang,” pinta anggota komisi yang memantau masalah kesehatan ini.
Selain itu, ia juga meminta Pemkab Jombang belajar ke daerah lain yang berhasil menurunkan pasien positif seperti Madiun.
Dalam hal itu pemerintah juga harus tetap mengedukasi masyarakat untuk hidup sehat dan menjelaskan konsep new normal yang sebenarnya. Sebab banyak yang gagal paham pada istilah new normal.
“Rapid test perlu, tapi harus diikuti swab. Jangan lama-lama jarak keduanya. Bukan rapid test saja. Nanti rapid test langsung karantina. Kadang-kadang orang hanya asam lambung bisa reaktif dirapid test. Ini membuat orang takut rapid test,” tutup pria yang juga Ketua Pemuda Pancasila Kabupaten Jombang.