TEMBELANG, KabarJombang.com – Pemberian bantuan modal sebesar Rp 1 juta ke pemilik warung atau toko melalui dana aspirasi Anggota DPRD Jombang, tampaknya dimanfaatkan oknum untuk mengeruk keuntungan. Modusnya, menarik Rp 50 ribu per penerima dengan alasan sebagai uang administrasi.
Informasi yang didapat, bantuan Rp 1 juta tersebut diberikan ke pemilik warung atau toko itu, sebagai suntikan modal lantaran terimbas pandemi Covid-19. Agar bisa mendapat bantuan ini, calon penerima wajib menyetor KK, KTP, serta lokasi warung atau toko.
Di salah satu desa wilayah Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang. Program ini diduga dimainkan sejumlah oknum, dengan modus kutipan biaya administrasi. Dan biaya itu harus diserahkan setelah bantuan tersebut cair.
Sumber KabarJombang.com mengatakan, terdapat 125 penerima bantuan di desa tersebut melalui dana aspirasi salah satu Anggota DPRD berinisial N. Sebelumnya, kata dia, terdapat dua orang dari pihak N yang keliling dan mengumpulkan persyaratan yakni KK, KTP dan foto lokasi usaha calon penerima.
Nah, di saat dana tersebut cair melalui Bank Jombang, lanjut sumber, dua orang dari pihak N tersebut kemudian menarik kutipan Rp 50 ribu. Alasannya, sebagai biaya administrasi.
“Dana bantuan itu diterima Senin kemarin dari Bank Jombang. Saat pencairan di Bank Jombang, sudah ada biaya administrasi bank sebesar Rp 10 ribu. Kemudian, dua orang yang bertugas membantu mengumpulkan KK dan KTP tersebut menarik uang Rp 50 ribu ke setiap penerima dengan alasan admin. Tapi admin apa, saya nggak tahu,” terang sumber kepada KabarJombang.com, Jumat (27/11/2020).
Hanya saja, sumber yang juga menerima bantuan tersebut, mengaku tidak ditarik oleh dua orang tersebut. Dikatakannya, lantaran tidak menarik kepadanya, dua orang tersebut menunjukkan sikap aneh padanya.
“Warga-warga yang menerima bantuan, semua sudah ditagih. Katanya biaya admin Rp 50 ribu. Tetapi saya kok belum dimintai biaya admin itu. Tapi dua orang itu ya masih glibet aja di situ. Entah tidak berani meminta ke saya atau bagaimana saya juga kurang tahu,” ungkapnya.