Foto : Korban petasan anak SD di Sumobito, Jombang saat dievakuasi ke Rumah Sakit. (Istimewa)
JOMBANG, KabarJombang.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang menunjukkan kepeduliannya terhadap warganya yang menjadi korban ledakan petasan. Seluruh biaya perawatan dan tindakan medis bagi MH (12), siswa sekolah dasar asal Desa Plemahan, Kecamatan Sumobito, ditanggung penuh oleh pemerintah daerah.
MH mengalami luka parah pada tangan kanannya akibat ledakan petasan yang semula dikira sudah tidak aktif. Insiden ini terjadi saat ia bermain bersama teman-temannya di sekitar balai desa pada Sabtu (12/4/2025). Akibat kejadian tersebut, MH terpaksa menjalani perawatan intensif dan bahkan terancam kehilangan telapak tangan kanan karena luka yang sangat serius.
Direktur RSUD Jombang, dr. Ma’murotus Sa’diyah, M.Kes, membenarkan bahwa korban sebelumnya telah menjalani prosedur operasi dan saat ini sudah selesai. Ia juga mengapresiasi langkah cepat dari pemerintah daerah dalam menangani aspek pembiayaan pasien.
“Seluruh biaya perawatan dan operasi ditanggung oleh Pemda. Ini bentuk tanggung jawab pemerintah terhadap warganya yang mengalami musibah,” ujar Neng Eyik sapaan akrabnya pada Senin (14/4/2025).
Sementara itu, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terhadap asal usul petasan yang menyebabkan luka parah pada korban. Kapolsek Sumobito, AKP Bagus Tejo Purnomo, menyampaikan bahwa ledakan terjadi secara tiba-tiba setelah korban menggenggam petasan yang sebelumnya terlihat mati.
Diberitakan sebelumnya, sebuah insiden menyedihkan terjadi di Dusun Babur, Desa Plemahan, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang, pada Sabtu (13/4/2025). Seorang pelajar sekolah dasar berusia 12 tahun, berinisial MH, mengalami luka berat setelah tangan kanannya hancur akibat ledakan petasan yang gagal meledak saat pertama kali dinyalakan atau yang sering disebut masyarakat sebagai jenis petasan busung.
Kapolsek Sumobito, AKP Bagus Tejo Purnomo, membenarkan kejadian tersebut dan menyampaikan bahwa aparat kepolisian telah melakukan olah TKP. Berdasarkan rekaman CCTV di sekitar lokasi, petasan sempat terlihat mati sebelum akhirnya meledak ketika dipegang oleh korban. Polisi saat ini tengah menelusuri asal petasan tersebut dan belum dapat meminta keterangan langsung dari MH.
Ia mengatakan, peristiwa ini bermula saat MH dan beberapa temannya bermain di sekitar area balai desa. Mereka menemukan petasan yang tampak tidak aktif. Merasa penasaran, MH mengambil petasan tersebut.
“Namun, saat berada dalam genggamannya, petasan tiba-tiba meledak hebat dan menyebabkan cedera serius pada tangan kanannya. Jeritan MH yang kesakitan segera menarik perhatian warga yang kemudian memberikan pertolongan,” ungkapnya.
MH sempat dibawa ke PKU Muhammadiyah Mojoagung untuk perawatan awal. Melihat tingkat keparahan lukanya, ia langsung dirujuk ke RSUD Jombang untuk penanganan lanjutan. Hingga saat ini, kondisinya masih belum stabil dan memerlukan perawatan intensif.
Polisi mengimbau kepada para orang tua agar lebih memperhatikan aktivitas anak-anak mereka, serta mendorong masyarakat untuk segera melapor jika mendapati produksi atau distribusi petasan ilegal di lingkungannya.
Leave a Comment