Monumen Mayjend Kretarto di Megaluh Jombang, Basis Gerilya Zaman Penjajahan

Monumen Mayjend Kretarto di Gongseng Megaluh. (Diana KN).
  • Whatsapp

MEGALUH, KabarJombang.com- Sebuah patung atau monumen berdiri kokoh di pertigaan masuk Desa Gongseng, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang. Monumen tersebut adalah  patung sosok Pahlawan Revolusi Mayor Jendral (Mayjend) Kretarto.

Alasan dibangunnya monumen tersebut tidak terlepas dari perannya dalam bergerilya melawan penjajah di masa kolonial bersama masyarakat sekitar wilayah Gongseng. Karena di sekitaran tersebut menjadi basis pengumpulan kekuatan melawan tentara kolonial di tahun 1949.

Baca Juga

Salah seorang warga setempat Sukisno, mengatakan, pembanguan monumen tersebut pada tahun 1978 bersama Kodim 0814 Jombang.

Bertujuan mengenang keberadaan Mayjend Kretarto dalam bergerilya melawan penjajah.

“Waktu itu di era Kades Gongseng, Pakat Budiono, masyarakat bersama Kodim Jombang membangun itu di tahun 1978 lalu. Sebagai bentuk mengenang kalau Mayjend Kretarto pernah bergerilya melawan penjajah di Gongseng, “tutur Sukisno yang pensiunan PNS itu pada KabarJombang.com Minggu (7/3/2021).

Menurut Sukisno, gerilya yang dilakukan Mayjend Kretarto ketika itu untuk wilayah Gongseng masih ikut dalam wilayah Kecamatan Tembelang.

“Saat itu wilayah sini masih ikut Tembelang bukan Megaluh sendiri, dan basisnya ada di sini,”kata Sukisno.

Dalam menjalankan tugas melawan penjajah, diungkapkan Sukisno, jika terdapat  banyak rumah yang dijadikan tempat menyimpan senjata dan menyusun strategi saat bergerilya.

“Dulu disekitar sini ceritanya banyak rumah-rumah yang dijadikan markas untuk simpan senjata dan nyusun strategi berperang waktu itu. Tapi selanjutnya sudah jadi rumah-rumah warga,”pungkasnya.

Berdasarkan cerita sejarah, di wilayah basis gerilya Mayjend Kretarto. Sehingga masyarakat sekitar melestarikan monumen tersebut sebagai saksi Bangsa Indonesia dalam melawan penjajahan saat dikomando Mayjend Kretarto.

 

 

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait