Minim Perhatian Pemerintah, Korban Banjir Terserang Gatal-gatal

Warga yang terkena banjir mulai merasakan dampaknya. Diantaranya terserang gatal-gatal pada kulit dan krisis air bersih. (FOTO: AAN)
  • Whatsapp

KABARJOMBANG.COM – Dampak banjir mulai dirasakan warga di Desa Curahmalang Kecamatan Sumobito Kabupaten Jombang. Warga yang rumahnya diterjang banjir mengaku mulai diserang gatal-gatal pada kulit, akibat terkena air banjir yang diketahui keruh dan kotor.

Nuryati (50) warga Dusun Krajan Desa Curahmalang mengaku, banjir yang melanda desanya selama tiga hari berdampak pada kesehatan anak-anaknya yakni mengalami gatal-gatal pada kulit pasca terkena air luapan banjir. “Sejak pertama diterjang banjir, anak saya sudah mengeluh gatal pada tubuhnya,” ujar Nuryati, Selasa (31/1/2017).

Baca Juga

Tak hanya diserang penyakit gatal, ia juga mengaku jika warga mengalami krisis air bersih. Beberapa sumur warga banyak yang terkontaminasi dengan air banjir. Akibatnya, warga kesulitan saat akan melakukan akitivitas rumah tangga, seperti mencuci dan untuk keperluan mandi, serta minum.

Untuk menyiasati penggunaan air sumur yang bercampur dengan air banjir, dirinya tidak berani langsung menggunakan air tersebut secara langsung. Sebab, kondisi air yang kotor dikhawatirkan menambah penyakit di dalam tubuh. Caranya, Nuryati harus mendiamkan dulu air sumur yang akan digunakan untuk keperluan rumah tangganya.

“Sebelum kita gunakan, harus didiamkan dulu, agar kotorannya mengendap dan bisa digunakan untuk keperluan sehari-hari,” ungkapnya.

Hal senada juga diungkapkan Triasih (45) warga Dusun Krajan. Menurut pria yang memiliki uban pada rambutnya ini, sejak diterjang banjir selama tiga hari berturut-turut, hingga saat ini dirinya mengaku belum mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah.

Padahal, warga yang rumahnya diterjang banjir tetap memerlukan kebutuhan rumah tangga seperti, suplai air minum dan juga obat-obatan.

“Hingga saat ini memang belum ada bantuan yang diberikan kepada kita dalam bentuk obat-obatan. Hanya nasi bungkus yang malam kemarin diberikan. Padahal, obat-obatan mulai dibutuhkan warga karena serangan penyakit gatal-gatal pada kulit,” terangnya.

Terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jombang Nurhuda mengatakan, pihaknya sudah melakukan penanganan bencana di lokasi kejadian. “Disana sudah kita berikan bantuan, termasuk nasi bungkus dan pendirian tenda darurat,” katanya.

Sebagai informasi, dua Dusun di Desa Curahmalang Selasa (31/1/2016) pagi tadi masih terendam banjir. Dua dusun tersebut diantaranya Dusun Krajan dan Dusun Besuk. Banjir yang melanda Desa Curahmalang tersebut diduga akibat jebolnya tanggul sungai Kali Gunting yang ada di Dusun Johoklumprit Desa/Kecamatan Sumobito Kabupaten Jombang. (aan)

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait