JOMBANG, KabarJombang.com-Banyak cara untuk tetap bergembira dan menyalurkan hobi bersama, meski di tengah pandemi Covid-19 saat ini.
Salah satunya dengan menggelar lomba ‘sambit layangan’ atau adu layang-layang. Seperti yang dilakukan di sawah Dusun Budug, Desa Tugusumberejo, Kecamatan Peterongan, Jombang, Minggu (2/7/2020).
Para pemain ‘sambit layangan’ tidak hanya berburu kemenangan tetapi juga sebagai penyalur kesenangan dan menjalin kebersamaan.
Juga sedikit melupakan pandemi Covid-19. Lebih-lebih saat ini juga memang sedang musim layang-layang, sebuah mainan tradisional yang muai tergerus zaman.
Lomba sambit layangan di Dusun Budug terbukti mampu menyedot tak hanya pemain layangan, namun juga merupakan magnet tersendiri bagi bagi warga, untuk sekadar ingin menyaksikan saja.
Karena ramai peminat, baik pemain maupun warga yang menyaksikan, pedagang pun berdatangan guna menjajakan jualannya. Mulai minuman ringan sampai jajanan.
Untuk mengikuti lomba, para pemain diharuskan membawa benang ‘gelasan’ sendiri. Sedangkan untuk layang-layangnya, telah disediakan oleh panitia penyelenggara.
Panitia penyelenggara sendiri kerap kali memandu jalannya acara dengan pengeras suara (sound system) yag diletakkan di mobil bak terbuka.
Menurut Anam, salah satu penjual minuman yang berjualan di lokasi, biaya pendaftaran sambit layangan Rp 10.000 per orang.
Sedangkan biaya perlengkapan untuk bermain, bervariasi, berkisar Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu.
“Peserta yang mengikuti sambit layangan berasal dari berbagai desa, tidak hanya orang Dusun Budug atau ortang Tuguseumberejo saja,” kata Anam (30), ditemui KabarJombang.com
Sayangnya pihak panitia lomba sambit layangan tersebut tidak memberikan akses informasi yang memadai kepada wartawan guna memberoleh data lebih detil. Misalnya, berapa jumlah peserta, apa saja hadiah yang disediakan dan sebagainya.
Bahkan saat hendak diwawancara, tanpa alasan jelas panitia meminta wartawan KabarJombang melepas masker. Padahal, di saat pandemi Covid-19 masih belum mereda, penerapan protokol kesehatan merupakan sesuatu yang sangat penting, termasuk menggunakan masker.
Di luar itu, bagi para pedagang, digelarnya kompetisi adu ayang-layang ini merupakan kegiatan yang pantas disambut gembira. Karena, dengan acara sejenis ini bisa meningkatkan pendapatan, minimal mempertahankan asap dapur keluarga tetap mengepul.
“Alhamdulillah, dengan adanya acara sambit layangan ini saya bisa keluar Mbak, menjajakan dagangan. Kalau tidak ada kegiatan, ya di rumah saja,” kata Anam.(CW1)