JOMBANG, KabarJombang.com – Pencemaran sungai akibat limbah tahu di Dusun Bapang, Desa Sumbermulyo, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang merupakan permasalahan tahunan yang tak ada habisnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jombang, Miftahul Ulum mengatakan jika permasalahan limbah tahu setiap tahun tidak ada hentinya sebab banyak bahkan puluhan pengusaha tahu yang masif dan komprehensif.
“Kalau kita menangani hanya 1 atau 2 saja itu percuma, karena disana puluhan pengusaha tahu. Jadi penanganannya ini harus secara luas. Kita akan lakukan grand design agar semua itu dapat teratasi,” tuturnya kepada kabarjombang.com, Selasa (24/8/2021).
Walaupun pengusaha tahu menyebut jika Instalasi Pembuangan Aliran Limbah (IPAL) di desanya tak muat dan terpaksa dibuang ke sungai, Kadis Lingkungan Hidup ini berharap agar memaksimalkan IPAL .
“Jadi untuk saat ini menggunakan IPAL semampunya dulu. Karena IPAL yang tidak muat itu butuh studi lebih lanjut,” katanya.
Sebelumnya Muhammad Sholichin salah satu pemilik pabrik tahu di Dusun Bapang, Desa Sumbermulyo, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang, mengakui jika perusahaan kecilnya itu membuang limbah ke sungai. Sebab IPAL yang ada sudah tak muat lagi menampung limbah.
“Memang setiap hari pembuangan limbah ke sungai itu, karena IPAL itu sudah tidak jalan atau over kapasitas. Ya pas dibuang ke sungai,” ujarnya kepada KabarJombang.com, Senin (16/8/2021).
Pembuangan limbah itu dikatakan tidak hanya dilakukan oleh pabrik miliknya saja, melainkan banyak industri tahu di sekitarnya juga melakukan hal yang sama. Sehingga menurut pria berusia 43 tahun itu, dibutuhkan campur tangan pemerintah untuk mengatasi pembuangan limbah tahu tersebut.
“Ya kalau hanya perusahaan saja yang menangani soal limbah ini tidak bisa dan gak bakal mampu, maka dari itu dibutuhkan campur tangan dari pemerintah. Karena memproduksi tahunya itu setiap hari, jadi IPAl itu tidak muat untuk menampung banyaknya limbah tahu ini,” pungkasnya.