JOMBANG, KabarJombang.com – Tender bangunan gedung berlantai tujuh milik Bank Jombang yang kini memasuki tahap pelaksanaan proyek, sudah tidak ada persoalan.
Pasalnya, tender dilakukan lembaga pelelangan yang kredibel dan profesional, yang ditandai dengan prosesnya transparan melalui e-lelang. Informasinya pun mudah diakses dengan mudah oleh siapapun, termasuk masyarakat umum.
Salah satu panitia lelang, Usman ketika dihubungi KabarJombang.com, Rabu (16/6/2021) mengatakan, rujukan lelang yang digunakan Bank Jombang adalah Peraturan Pemerintah nomor 54 tahun 2017 tentang Badan Usaha Milik Daerah.
Dalam pasal 93 pada intinya disebutkan, untuk pengadaan barang dan jasa di lingkungan BUMD diatur dengan peraturan kepala daerah.
Sedangkan dasar untuk jasa kontruksi adalah Peraturan Menteri PUPR nomor 14 tahun 2020, tentang Standart dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia.
Karena itu, Bank Jombang memilih menggunakan jasa pelelangan pihak ketiga. Dengan pertimbangan pengalaman dari penyedia jasa untuk proyek BUMN dan BUMD.
Ia menampik anggapan jika lelang gedung senilai Rp 19 miliar itu sebelumnya ada pengaturan. Ia menegaskan semua tahapan dari mulai pengumumanan hingga terpilihnya rekanan dilakukan transparan.
Termasuk selama proses dilakukan pendampingan oleh aparat penegak hukum dari Kejaksaan Negeri dan Kepolisian Resort Jombang, sehingga semua tahu prosesnya.
Terkait dengan dipilihnya vendoriza.com sebagai web pelelangan pengadaan jasa kontruksi. Menurut Usman tidak menyalahi regulasi. Sebab, selain penyedia jasa itu berpengalaman juga tidak menyalahi Peraturan Menteri PUPR nomor 14 tahun 2020.
Pertimbangan lainnya, penyedia jasa tersebut juga punya reputasi yang tidak diragukan lagi dan berskala nasional. “Vendoriza.com menjadi pilihan di banyak BUMN dan BUMD untuk melakukan lelang proyek-proyek di lingkungan badan usaha berplat merah di seluruh Indonesia. Mereka lembaga yang profesional dan akuntabel. Terbukti sudah ratusan BUMN dan BUMD yang menggunakan jasa vendoriza.com tersebut,” kata Usman seraya menjelaskan, sebelum menggunakan jasa vendor tersebut, pihaknya juga sudah melakukan studi banding ke beberapa BUMN dan BUMD.
Terkait dengan adanya keluhan website ngadat saat diakses, sehingga menimbulkan kecurigaan ada permainan proses lelang, Usman menampik anggapan tersebut.
Menurutnya, vendor yang menjadi mitra lelang Bank Jombang itu profesional, sehingga tidak mungkin mengorbankan reputasinya hanya untuk mengatur sebuah proyek kecil di Jombang.
“Mereka lembaga yang profesional, berpengalaman melelang proyek ratusan miliar. Jadi, tidak mungkin mereka mengorbankan reputasinya hanya untuk sebuah proyek kecil di Jombang,” tandasnya.
Jadi, tambahnya, kalau ada yang merasa tidak bisa mengakses web tersebut sehingga muncul anggapan ada permainan, bisa jadi ada kesalahan teknis saat masuk web. Faktanya, tidak ada komplain dari peserta lelang dan semua akses ke web selama proses lelang sampai sekarang berjalan lancar.
Senada dengan Usman, Direktur PT IDEAPROLOG Indonesia, Nandang Sutisna, selaku operator nendoriza.com membantah jika web e-lelang miliknya pada saat tertentu tidak bisa diakses.
Menurutnya, vendoriza.com tidak pernah mengalami trouble dan juga tidak pernah menerima komplain dari klien.
“Baru kali ini kami menerima surat dari Bank Jombang, klien kami, yang menanyakan vendoriza.com pada waktu tertentu tidak bisa diakses. Itu sama sekali tidak benar,” katanya melalui surat elektronik yang diterima KabarJombang com, Rabu (16/6/2021).
Ia menegaskan, atas dasar keluhan dari Bank Jombang tersebut, pihaknya mengecek maintenance dan sistem, termasuk juga mendata para tamu yang mengakses webnya. Ternyata semua lancar dan tidak satupun yang terditek gagal masuk atau ditolak.
“Itu artinya, tidak ada orang yang tidak bisa mengakses web kami. Semua tamu atau pengakses bisa membuka. Dan, mereka yang pernah masuk atau berusaha mengakses pasti akan terekam, walaupun hanya mengunjungi web kami,” tegasnya.
Ia menjelaskan, perusahaan yang mengelola vendoriza.com ini, sudah berpengalaman dan profesional. Bank Jombang bukanlah satu-satunya kliennya. Sudah ratusan BUMN dan BUMD di seluruh Indonesia yang menggunakan jasanya untuk melelang proyek mereka.
“Kami bekerja profesional dan akuntabel. Semua proses dilakuan transparan. Kami juga tidak ingin menjual kredibilitas kami. Makanya sudah ratusan BUMN BUMD percaya kami dan menggunakan jasa kami untuk melelang proyek mereka,” paparnya.
Diungkapkan, bersamaan dengan lelang proyek Bank Jombang, pihaknya juga melayani 20 klien yang sama tujuannya. Namun tidak ada satupun yang mengeluhkan sulit masuk atau tidak bisa mengakses. Termasuk tidak ada keluhan terhadap sistem iPROCS, apalagi terkait dengan data tidak bisa terverifikasi.
“Semuanya lancar dan tidak ada satupun yang mengeluhkan baik pengguna jasa, penyedia jasa maupun masyarakat. Hanya dari Bank Jombang yang katanya mendapat pengaduan webnya tidak bisa diakses. Tapi nyatanya, setelah kami cek maintenance dan di sistem, tidak ada masalah,”paparnya.