JOMBANG, KabarJombang.com – Korban meninggal tragedi Kanjuruhan asal Jombang, alami luka di bagian kaki dan wajah membiru, diduga akibat tembakan gas air mata.
Muhammad Arif (49) menyebut kondisi anaknya, Muhammad Irsyad Arjuneh mengalami luka di bagian kaki dan seperti gosong dan membiru di bagian wajah. Hal itu disebutnya akibat dari gas air mata yang ditembakkan oleh aparat yang berjaga di stadion ke arah tribun penonton.
“Luka di bagian kaki, dan wajahnya membiru seperti gosong karena gas air mata. Kedua kakaknya juga juga sama, itu wajahnya biru,” ucapnya pada wartawan, Minggu (2/10/2022).
Arif mengatakan, kondisi di tribun saat terjadi chaos membuat anaknya dan keponakannya itu harus berdesakan keluar lantaran adanya tembakan gas air mata yang memenuhi seisi stadion.
Ia juga menyebut bahwa dirinya sempat melarang anaknya untuk berangkat ke stadion. Namun, akhirnya anaknya tetap berangkat dari Jombang bersama adiknya.
“Komunikasi dengan keluarga di Tulungagung dan juga Malang, pun juga sudah ikut melarang ketiganya untuk berangkat setelah maghrib karena dengan alasan untuk mencari sisi aman,” jelasnya.
Sebelum meminta izin untuk berangkat dan diberikan, Arif menuturkan, bahwa dirinya memang merasakan ada firasat sebelum kepergian anaknya untuk selamanya ini. “Ada firasat, waktu itu ada daun hijau gugur yang jatuh dan menempel di dada,” ujarnya.
Mengenang anaknya, Arif menyebut bahwa Irsyad merupakan anak baik dan juga sering membantu bekerja keluarga di lahan tembakau. “Sering bantu-bantu juga mengangkat tembakau. Anaknya baik,” tuturnya.
Irsyad merupakan Warga Dusun Menung Lor, Desa Sumbernongko, Kecamatan Ngusikan, Kabupaten Jombang yang menjadi salah satu korban meninggal dunia dalam tragedi Kanjuruhan.
Untuk diketahui, laga Derby Jatim sendiri dimenangkan eh Persebaya dengan skor 3-2 atas Arema. Para suporter Arema yang tidak puas dengan hasil tim kesayangannya itu menyerbu lapangan. Suporter dan pihak kepolisian saling serang, berujung tembakan gas air mata.
Dilansir dari Detik.com, pada Minggu (2/10/2022) per pukul 15.00 WIB tercatat 174 korban jiwa meninggal dunia di Tragedi Kanjuruhan. Ada delapan rumah sakit dan Puskesmas yang jadi rujukan untuk merawat korban yang masih alami luka ringan dan berat.(Anggit)