JOMBANG, KabarJombang.com – Puluhan Warga Dusun Beluk, Desa Jombok, Kecamatan Kesamben Jombang akhirnya memilih mengungsi ke posko pengungsian yang ada di Balai Desa setempat. Selain sebagai tempat pengungsian, Balai Desa Jombok juga dijadikan sebagai Dapur Umum (DU) oleh Dinas Sosial Kabupaten Jombang.
Selain di Balai Desa Jombok, korban banjir juga mengungsi di Balai Desa Blimbing. Ada sekitar 60 warga yang memilih untuk mengungsi, yang rata-rata terdiri dari Lansia dan anak-anak.
Salah satu korban banjir yang mengungsi, Jusiati mengatakan, jika air di rumahnya sudah setinggi satu meter. Ia dan suaminya pun lebih memilih di tempat pengungsian dari pada di rumah saudaranya.
“Ngungsi sejak kemarin (Senin.red), lebih memilih ngungsi di sini (posko.red) karena takut menjadi beban kalau ngungsi di rumah saudara,” ujar Sujiati saat diwawancarai di Posko pengungsian, Selasa (10/12/2024).
Sujiati juga menjelaskan, jika ketinggian air di rumahnya sudah mencapai 1 meter lebih. Bahkan ada hewan ternak yang terpaksa ia tinggalkan di rumah, karena kondisinya sudah cukup parah.
“Ya di rumah ada ayam. Ya ditinggalkan. Terus ada juga sepeda motor dan sepeda pancal, semuanya terendam, ketinggiannya ya sampai setir (motor),” imbuhnya.
Tak jauh beda dengan yang dialami Sulianah, yang baru mengungsi sejak Selasa pagi. Ia memilih mengungsi karena rumahnya sudah tak lagi nyaman untuk ditempati.
“Sejak pagi tadi, karena di rumah sudah penuh dengan air. Ya di atas lutut tingginya. Disini sama 2 anak, suami mantau rumah,” tutupnya sambil melanjutkan makan siang.
Perlu diketahui, banjir di Dusun Beluk Desa Jombok, Kecamatan Kesamben ini sudah terjadi sejak 4 hari lalu. Ada ratusan rumah warga yang terdampak dan puluhan warga pun sudah memilih mengungsi.
Pihak BPBD dan Dinsos Kabupaten Jombang sudah menyalurkan bantuan dengan mendirikan dapur umum dan posko pengungsian. Bahkan, dalam sekali masak, relawan bisa memasak sekitar 2 ribu porsi untuk dibagikan ke korban banjir.