JOMBANG, KabarJombang.com – Salah satu keluarga pasien di Rumah Sakit Ibu dan Anak Muslimat Jombang, mengeluhkan tindakan perawat. Karena keluarga pasien diperlakukan untuk mengambil sampah yang sudah terlanjur masuk tempat sampah.
Salah satu keluarga pasien ini menceritakan kejadian yang kurang baik itu. Mulanya di kamar yang ditempati anaknya yang sedang sakit tidak tersedia tempat sampah, sehingga membuang sampah di dekat areanya yang bertuliskan sampah medis dan nonmedis.
“Saya membuang di tempat nonmedis, namun yang ketiga kalinya dipermasalahkan. Tiba-tiba salah seorang perawat di ruang penjaga bilang jangan dibuang disitu, ada yang sudah terbuang dan saya disuruh ambil,” kata keluarga pasien RSIA Muslimat yang namanya enggan disebutkan kepada kabarjombang.com.
Keluarga pasien akhirnya memungut sampah itu ke tempat yang ditunjuk. Pihaknya menyangkan seharusnya ditegur dengan baik atas kesalahannya namun tidak untuk memungutnya kembali.
“Kan dia juga membiayai cleaning service artinya bukan keluarga pasien yang mengambil, selain itu juga lampu disalah satu ruang juga mati kemudian remote AC juga awalnya tidak tersedia. Saat kedinginan dan melapor ke perawat namun jawabannya juga tidak mengenakan,” tambahnya.
Dikatakan keluarga pasien bahwasanya pihak RSIA Muslimat diwakili kepala ruangan telah meminta maaf secara langsung, keluarga pasien pun turun memaafkan.
“Kami minta agar dilakukan pengusutan lebih lanjut terkait dugaan pelanggaran kode etik. Hal ini semata kami lakukan juga untuk perbaikan mutu pelayanan RSIA Muslima. Kebetulan saya juga 2 kali caesar di RSIA Muslimat, anak-anak ketika dinyatakan rawat inap juga selalu di RSIA Muslimat sejak 2010 sampai sekarang,” imbuhnya.
Sementara itu, pihak RSIA Muslimat melalui konsultan hukum yang menggantikan humas, Dokter Hardini mengatakan kepala unit telah menegur perawat dan akan berkomitmen akan memberikan pembinaan kepada perawat yang bersangkutan.
“Sudah kita lakukan peneguran agar hal seperti ini tidak terjadi lagi, dan akan kami lakukan pembinaan. Agar kita dapat melayani pasien dengan baik dan maksimal,” tutur Dokter Hardini didampingi kepala unit dan kepala bidang keperawatan.
Menanggapi hal itu, Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Nasrullah menuturkan akan memberikan pemahaman cara edukasi kepada perawat atas kejadian yang telah terjadi di RSIA Muslimat.
“Memang edukasi kewajiban perawat, termasuk menempatkan sampah sesuai kategori juga bagian dari edukasi. Tetapi saat edukasi harus dengan cara yang baik dan bisa diterima oleh semua pihak,” pungkasnya.