PLANDAAN, KabarJombang.com – Dugaan pemotongan bantuan sosial (Bansos) Covid-19, kembali terjadi di Kabupaten Jombang. Kali ini, di Dusun/Desa Jatimlerek, Kecamatan Plandaan, Kabupaten Jombang.
Sumber KabarJombang.com menyebut, pemotongan bantuan ini terjadi pada Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa (DD) sebesar Rp 600 ribu. Besarannya variatif, mulai Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu.
“BLT-DD yang diminta oleh Kepala Dusun (Kasun) Jatimlerek, walau tidak semua dan rata-rata pada wanita. Jumlahnya pun tidak sama, ada yang Rp 100 ribu, Rp 70 dan Rp 50 ribu,” katanya sambil meminta namanya disebutkan ini, Sabtu (23/5/2020).
Dikatakannya, sebelumnya beberapa warga mendatangi Kasun Jatimlerek dan menanyakan ihwal tidak mendapatkan bantuan dampak virus Corona. Selanjutnya, Kasun mengatakan jika sejumlah nama warga yang ditanyakan tersebut, sudah masuk pendataaan. Kemudian, kasun bilang “Jangan lupa ya”.
“Setelah dapat BLT-DD, warga didatangi ke rumah masing-masing lalu diminta, tapi tidak menentukan nominalnya,” tambahnya.
Dikonfirmasi terkait hal itu, Kasun Jatimlerek, Sutomo Hadi mengaku, dirinya tidak memotong sepeserpun BLT-DD di wilayahnya. Karena pihak bank sendiri yang menyampaikan ke warga. Hanya saja, ada enam warga di RT 09 yang belum mendapatkan BLT-DD dan warga tersebut menanyakan haknya ke kantor desa.
Di sisi lain, ada dua penerima BTL-DD yang mengundurkan diri. Kemudian berdasarkan rapat perangkat desa dan RT, RW memutuskan untuk dialihkan ke warga RT 09 atas nama Wahyuni dan Linda Iswati, dan empat warga lainnya.
Sutomo menambahkan, ia memberi usulan kepada penerima bantuan atas nama Linda untuk berbagi kepada warga yang belum menerima dengan seikhlasnya. Namun, anaknya salah faham.
“Saya pun tidak memaksakan dan tidak terjadi potongan yang disangkakan. Tujuan saya mengarahkan biar tidak terjadi gaduh di lingkungan. Penerima bantuan tidak berkenan, saya pun tidak memaksa,” ujarnya.