Diduga Depresi, Security di Jombang Gantung Diri Usai Berlebaran

Ilustrasi gantung diri.
Ilustrasi gantung diri.
  • Whatsapp

JOMBANG, KabarJombang.com – Diduga karena depresi, seorang satpam atau security meninggal dunia dengan cara gantung diri di dapur kantor Yayasan ICME Kabupaten Jombang, Minggu (16/5/2021).

Korban diketahui bernama Ferry Budianto (39), warga Cakarayam IV/2, RT/RW.03/01, Kecamatan/Kabupaten Jombang.

Baca Juga

“Dari hasil kesimpulan olah TKP korban di duga meninggal dunia dengan gantung diri yang diakibatkan karena mengalami depresi. Dan berdasarkan hasil pemeriksaan di TKP juga tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan,” terang kata Kapolsek Jombang, AKP Bambang Setiyobudi.

Berdasarkan keterangan salah satu saksi Djonaedi (47) kronologi meninggalnya Ferry dengan cara gantung diri tersebut diketahui pada pukul 12.30 WIB sebelum pihaknya pulang ke rumah. Dan sebelumnya, pihaknya melihat korban didalam kantor untuk makan pagi, namun tidak sempat ngobrol sekitar terakhir pukul 07.00 WIB.

Sedangkan saksi lain, Suryana (56) mengatakan jika pihaknya melihat korban sekitar pukul 11.30 WIB menuju musala untuk  melaksanakan salat dhuhur. Kemudian ia memanggil korban dengan berkata ‘Fer kemari, makan dulu, nasinya sudah matang.’ Yang kemudian dijawab dengan Ferry ‘Nanti saja Mbah.’

“Nah, setelah si korban melaksanakan salat dhuhur itu, korban menghampiri saksi (Suryana) ke kamarnya dan saling berjabat tangan sambil mengucapkan ‘saya minta maaf Mbah, barangkali ada salah selama ini’. Kemudian oleh saksi ini, korban diajak makan namun korban menolak dengan halus, lalu keluar dari kamar saksi dan menuju kedepan kantor,” ungkap AKP Bambang.

Kemudian sekitar pukul 12.45 WIB saat Suryana akan makan siang dan mencuci tangan ke dapur. Ia terkejut melihat korban dalam keadaan tergantung dengan seutas tali tambang warna biru yang dikaitkan dikayu balok kuda-kuda atap dapur.

Diketahui adanya kejadian tersebut, Suryana meminta tolong kepada Djonaedi hingga disakunya ditemukan surat wasiat. Menerima adanya laporan tersebut, Kapolsek Jombang bersama anggota SPK, piket reskrim, team identifikasi Polres Jombang, serta dokter dari Puskesmas Jabon datang ke TKP untuk  melakukan olah TKP.

Setelah pihak terkait selesai melakukan olah TKP, dengan cara mengukur panjang tali sekitar 60 cm, jarak tanah kejengkal kaki 30 cm, tinggi keseluruhan dari ketinggian tali ke tanah sekitar 255 cm.

Kemudian, jarak  tembok dari sebelah kanan korban 140 cm, jarak tembok dari sebelah belakang korban 90 cm, jarak  tembok dari timur korban 240 cm. Dan hasil dari pemeriksaan tersebut juga keluar air mani dari kemaluan, lidanya menjulur keluar serta bekas luka jeratan akibat tambang dileher.

“Maka dari kejadian tersebut selanjutnya pihak keluarga memohon agar segera dibawa pulang untuk di makamkan. Dan menerima kejadian tersebut dengan ikhlas dan meminta untuk tidak dilakukan aotopsi jenazah,” katanya.

***

Berita ini tidak bermaksud menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, sebaiknya segera berkonsultasi ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait