JOMBANG, KabarJombang.com- Kebon Rojo Jombang merupakan salah satu pilihan taman masa kini untuk rekreasi dan hiburan keluarga di tengah kota. Dengan adanya fasilitas yang ditawarkan, seperti wahana permainan berupa playground dan beberapa stand kuliner.
Menurut Budayawan Jombang, Nasrul Illah alias Cak Nas, Kebon Rojo adalah taman bagi para raja-raja dahulu untuk sekedar melepas lelah, bersantai atau refreshing.
“Cuma kalau saya lihat di Jombang ini kan banyak kerajaan dan untuk menunjukkan kalau Kebon Rojo pada saat itu sudah ada atau belum, tidak ada prasasti yang menunjukkan. Cuma karena istilah Kebon Rojo, kalau itu buatan Belanda tidak mungkin itu dinamai Kebon Rojo,” kata Cak Nas kepada KabarJombang.com, Sabtu (20/2/2021).
Diperkirakan Cak Nas, Kebon Rojo sudah ada sejak zaman Empu Sindok tahun 929 atau para penerusnya sampai Darmawangsateguh sekitar tahun 1085 atau bisa juga zamannya Airlangga tahun 1117.
“Jadi, di Jombang dulu kan banyak kerajaan, yang mana kerajaan pertama di Jombang yaitu Mataram, kedua Kahuripan, ketiga Majapahit. Untuk memastikan kebaradaan Kebon Rojo pada zamannya siapa, saya tidak bisa memastikan dan belum tahu,” ujarnya.
Bentuk persegi dan batasa-batas dari Kebon Rojo sendiri sudah dilakukan renovasi, perbaikan, dan pengembangan pada zaman Belanda seperti lapangan tenis yang ada di tengah dan gunung-gunungan.
“Dulu lapangan tenis zaman kerajaan itu belum ada, adanya zaman Belanda. Dan gambaran saya juga, Kebon Rojo dulunya juga bisa digunakan sebagai berburu binatang para Raja sekaligus pelemas ilmu silatnya,” ungkapnya.
Sedangkan menurut versi Syamsul, juru kunci Pembabat Alas Jombang, Mbah Pagon mengatakan jika Kebon Rojo sudah ada sejak zaman Belanda dan merupakan salah satu taman para bangsawan Belanda sehingga masyarakat biasa tidak ada yang berani ke Kebon Rojo kecuali masyarakat yang dikenal orang Belanda.
“Yang membuat taman (Kebon Rojo) dulu itu Belanda, untuk cerita persisnya saya belum tahu. Dan merupakan taman refreshing orang-orang Belanda dulu,” terangnya.
Bangunan yang masih bertahan dari zaman Belanda hingga saat ini yakni gunung-gunungan, lapangan tenis, dan untuk pohon-pohonnya sudah diganti semua. Karena konon dahulu yang subur dan rimbun dengan pepohonan di taman Kebon Rojo adalah pohon beringin, kenari, cemara, dan melapa sawit.
“Cuma saat ini kan sudah direnovasi, tapi ikonnya Kebon Rojo itu tetep yaitu lapangan tenis dan gunung-gunungan. Dan disini dulu itu rumah-rumahnya Belanda,” ungkapnya.