Polres Jombang Jawa Timur, mengembalikan sejumlah barang bukti sepeda motor hasil ungkap kasus petugas selama ini, Selasa (24/9/2019).
Proses pengembalian yang dilakukan secara serentak dalam gebyar expo di seluruh Polres jajaran Polda Jawa Timur ini, dilakukan untuk memudahkan masyarakat mendapatkan kembali kendaraan atau barang mereka yang hilang akibat tindak kejahatan.
Dalam expo kali ini, ada sembilan unit sepeda motor berbagai jenis yang diumumkan ke publik. Namun sejauh ini, baru dua pemilik kendaraan yang bisa terdeteksi dan telah mengambil ke Mapolres Jombang. Dua sepeda motor tersebut, merupakan hasil ungkap kasus pencurian dan penipuan.
“Jadi masyarakat yang merasa pemilik dari kendaraan yang kami gelar ini, bisa langsung datang dengan membawa bukti STNK dan BPKB. Tidak ada biaya sepeserpun untuk mengambilnya,” ujar Wakapolres Jombang, Kompol Budi Setiono.
Sementara, Mohammad Imamudi, warga Dusun Nglaban, Desa Bendet, Kecamatan Diwek, Jombang, salah satu pemilik sepeda motor yang datang mengambil kendaraannya yang hilang sekitar bulan Agustus lalu, mengaku senang dan tidak menyangka bahwa pelaku pencurinya bisa tertangkap dengan cepat.
Guru sebuah MI di desanya ini menceritakan, sepeda motornya Honda Vario warna merah yang dia dapatkan kembali itu, hilang saat dirinya sedang melakukan donor darah di PMI Jombang, Agustus lalu.
Motor tersebut dia parkir di halaman depan PMI. Saat itu, Imamudi mengaku lupa mengunci ganda (stang) sepeda motornya. Sehingga, dengan mudah kendaraannya didorong oleh para pencuri.
“Saya senang akhirnya sepeda motor ini bisa kembali ke saya. Masih rejeki saya. Mengambilnya pun mudah, hanya pakai fotocopy STNK dan BPKB saya, dan langsung diserahkan hari ini oleh Pak Wakapolres sendiri,” kata Imamudi.
Imamudi juga mengaku, sepeda motor matik itu, merupakan satu-satunya yang dia miliki. Imamudi mengaku harus menabung cukup lama untuk bisa membeli sepeda motornya ini.
Sepeda motor tersebut, juga satu-satunya kendaraan yang dia gunakan untuk pergi mengajar. Namun begitu hilang, Imamudi terpaksa berjalan kaki untuk pergi ke sekolah tempat dia mengajar setiap hari.
Beruntung, jarak antara rumah dan MI tempat dia bekerja ini tidak terlalu jauh. Dia berharap, gebyar expo seperti ini bisa terus dilakukan oleh polisi, sehingga masyarakat semakin dipermudah.
“Ada sepeda motor milik istri saya Honda Grand tapi dipakai. Saya terpaksa jalan kaki kalau mengajar, sejak motor saya hilang,” pungkasnya.
Jurnalis: Muji Lestari
Editor: Arief Anas