JOMBANG, KabarJombang.com – Kebakaran kawasan hutan di area Gunung Anjasmoro, Jombang berhasil padam usai beberapa hari petugas gabungan berjibaku memadamkan api.
Diketahui, sejak kawasan hutan Gunung Anjasmoro terbakar pada Jumat (27/10/2023) petugas gabungan mulai dari personel Polres Jombang bersama TNI, BPBD Jombang, para relawan serta masyarakat bahu-membahu melakukan upaya pemadaman.
Dari informasi yang dikumpulkan KabarJombang.com, kebakaran yang terjadi sejak Jumat Minggu lalu itu membuat 300 hektar lahan milik taman hutan Raya Raden Soerjo ludes terbakar.
Kasi Humas Polres Jombang Iptu Putut Yuger Asmoro menyebutkan, kawasan yang terbakar meliputi Desa Jarak, Carangwulung dan Panglungan, Kecamatan Wonosalam.
“Polres Jombang bersama TNI, BPBD Jombang, para relawan serta masyarakat setempat berupaya melakukan pemadaman serta pemantauan dan siaga di lokasi selama kebakaran terjadi,” ucapnya, Kamis (02/11/2023).
Lebih lanjut masih kata Yuger, upaya pemadaman api akhirnya berhasil menaklukan api yang melahap kawasan hutan seluas 300 haktare. Api benar bisa dipadamkan pada Rabu (01/11/2023).
“Untuk luas lahan yang terbakar kurang lebih 300 hektare. Untuk perkembangan kebakaran hutan wonosalam di tiga titik sudah benar-benar padam, pada Rabu 1 November 2023. Namun masih ada petugas BPBD dan TAGANA yang masih berada di lokasi untuk melakukan pemantauan,” ungkapnya.
Sebagai informasi, sejak hari Jumat (27/10/2023) lalu, memang sudah terlihat titik api di kawasan hutan ini. Sejak saat itu pula api terus membakar kawasan hutan yang berada dalam wilayah pengelolaan Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo.
Asap tebal mengepul ke udara dan terlihat dari kejauhan. Total sekitar ada 300 hektar lebih lahan hutan yang terbakar. Menurut Bambang Dwijo Pranowo, Kepala BPBD Jombang, sejak adanya informasi itu, pihaknya menerjunkan tim untuk memadamkan api supaya tidak meluas.
Beberapa upaya juga dilakukan saat titik api muncul, seperti mulai mengaktifkan posko penanganan darurat, melakukan koordinasi dengan pemilik kewenangan hutan serta melakukan pemadaman dan membuat sekat bakar.
Dalam proses pemadaman api bukannya tanpa kendala, sulitnya mencari air serta akses menuju titik api karena wilayah lahan di hutan yang terbakar sangat luas jadi kendala.
Meskipun api sudah padam, petugas gabungan masih terus melakukan penyisiran di lokasi guna memastikan api benar-benar sudah padam.