JOMBANG, KabarJombang.com – SBH, pimpinan pondok pesantren (ponpes) di Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang ditangkap polisi lantaran diduga telah melakukan pencabulan terhadap belasan santriwati ‘cantik’.
Kyai berusia 49 tahun itu saat ini menurut informasi yang diterima KabarJombang.com sudah ditangkap polisi pada Kamis (11/2/2021) malam.
Perbuatan bejat kyai cabul di Jombang ini terukap setelah salah satu santriwati cantik korban pencabulan tidak kuat dengan perbuatan terduga pelaku karena berkali-kali diminta untuk melakukan oral seks (maaf) dengan dalih harus nurut kyai supaya ilmunya berkah. Sehingga dia memutuskan untuk pergi dari pondok.
Awalnya, santriwati cantik asal Jogoroto ini untuk ketiga kalinya diminta kyai cabul di Jombang untuk melakukan oral seks di dalam kamar sang santriwati agar ilmunya berkah.
Usai disuruh melakukan oral seks, santriwati ini merasa tidak kuat sehingga menangis dan kepergok pacarnya yang tak lain anaknya kyai Ponpes di Kecamatan Ngoro, Jombang.
Pacar korban ini juga mengetahui jika ayahnya keluar dari kamar santriwati ini. Namun, tidak menyangka kalau telah melakukan pencabulan.
“Korban ini dihampiri oleh pacarnya (anak Kyai terduga pelaku pencabulan). Nanya ke korban kenapa kok nangis. Tapi dijawab korban tidak ada apa, hanya ngajari biar hafalannya lancar. Karena mungkin takut dengan terduga pelaku, kebetulan kepergok anaknya keluar dari kamar korban,” kata sumber terpecaya KabarJombang.com, Jumat (12/1/2021).
Kemudian korban ini merasa syok karena beberapa kali diminta untuk melakukan oral seks sehingga mengutarakan niatnya untuk pergi dari Pondok kepada temannya.
“Teman curhat korban ini juga salah satu korban pemimpin ponpes itu,” tandasnya.
Oleh temannya kata sumber ini dibantu keluar dari pondok dan diantar pulang dengan menaiki becak. Sesampainya di rumahnya yang ada di wilayah Jogoroto santriwati ini dimarahi kedua orangtuanya karena keluar pondok tidak pamit ke kyainya.
Karena merasa tidak kuat dimarahi akhirnya korban menceritakan perbuatan bejat sang kyai cabul ini kepada kedua orangtuanya. Mengetahui hal itu ibu korban langsung pingsan.
Sementara ayah korban terus meyakinkan kebenaran cerita anaknya tersebut. Setelah merasa yakin kemudian ia melaporkan perbuatan itu ke polisi.
Dari informasi yang didapat KabarJombang.com ada sekitar 15 orang santriwati yang menjadi korban pencabulan kyai cabul di Jombang ini. Kesemua santri itu memiliki wajah yang cantik.
“Saat ini beberapa korban yang sudah tidak betah di pondok, sudah pamit pulang. Dan di Polres kemarin mereka menunjukkan ekspresi kegembiraan, katanya lepas dari jeratan perbuatan bejat “ayahnya”. Santri putri semuanya memanggil ayah ke terduga pelaku,” pungkas dia.
Saat dikonfirmasi KabarJombang.com Kapolsek Ngoro AKP Yanuar mengatakan, tidak menangani permasalahan dugaan pencabulan kyai.
“Mohon maaf, saya tidak menangani permasalahan itu,” tuturnya.
Hingga berita ini ditulis upaya konfirmasi yang dilakukan KabarJombang.com terkait kebenaran peristiwa ini ke Kasatreskrim Polres Jombang AKP Cristian Kosasih, Jumat (12/2/2021) masih belum berbalas.