JOMBANG, KabarJombang.com – Pandemi Covid-19 rupaya berefek pada PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) Jombang. Banyak instansi pemerintah dan industri skala besar hingga kecil di Kota Santri, menyetop saluran air dari PDAM. Alhasil, perusahaan daerah ini harus putar otak agar tetap survive di masa pandemi.
Direktur PDAM, Khoirul Hasyim membenarkan adanya pemutusan air dari konsumen industri di Jombang, lantaran terdampak pandemi Covid-19. Menurutnya, badan atau industri tersebut sudah berhenti produksi alias tutup.
“Kalau berdasarkan kubikasi otomatis naik. Tapi itu banyak tunggakan. Ini yang industri-industri, tercatat banyak sekali kami kehilangan. Baik industri besar maupun niaga, mereka memutus karena memang tidak ada uang,” kata Khoirul Hasyim, saat ditemui di kantornya, Kamis (6/8/2020) siang.
“Alasannya ketika kami survei ke lapangan, memang benar industrinya sudah tidak beroperasi,” ujarnya menambahkan.
Yang lebih berat bagi, kata Khoirul Hasyim, banyak instansi pemerintahan yang menghentikan saluran air karena memang tidak ada anggaran untuk membayar biaya rumah tangga. “Ini masalah bagi kami, ketika industri dan instansi menghentikan saluran air kami kehilangan pemasukan,” bebernya.
Ia menjabarkan, penggunaan kubik air di industri besar mulai Januari sampai Maret 2020 sebanyak 1.370 liter kubik air, dan terus menurun mulai April hingga akhir Juli 2020 hingga hanya dipakai 958 liter kubik air.
“Dan yang niaga besar mulai pandemi hingga sekarang tinggal 34 liter kubik air. Saat sebelum pandemi sekitar 600 liter kubik. Kalau pun turun, waktu itu masih menghabiskan sekitar 500, 450 liter kubik air,” paparnya.
Untuk jumlah niaga besar dan industri yang menghentikan langganan airnya, pihaknya kurang mengetahui secara detail. Pihaknya hanya menyebut, lebih dari puluhan.
Sedangkan dari instansi pemerintah, biasanya pemakaian air 7.500 liter kubik air. Namun sekarang, paling banyak sekitar 6.200 liter kubik air, atau turun 1.000 liter kubik air selama pandemi berlangsung.
Menyikapi hal ini, PDAM sedang membuka promo “Diskon Berkah Merdeka 25 Persen” bagi pemasang baru. Dengan begitu, pihaknya berharap ada pelanggan baru. Promo ini, lanjutnya, tidak hanya berlaku bagi Sambungan Rumah (SR). Tapi semuanya segmen, mulai dari industri, instansi.
“Kami lakukan promo melalui Medsos, standing banner. Ini kami lakukan sebagai bagian dari pelayan pemerintah daerah. Bagaimana perusahaan ini bisa terus eksis dan untung,” pungkasnya.