JOMBANG, KabarJombang.com – Memasuki musim penghujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jombang akan segera mendirikan pos di titik rawan bencana alam.
“Untuk pos rawan bencana kami akan terbitkan edaran kepada para camat agar membentuk pos siaga bencana Kecamatan,” ujarnya Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jombang, Abdul Wahab kepada KabarJombang.com, Sabtu (6/11/2021).
Selain itu, ia memastikan untuk menggelar rapat beserta staf-stafnya untuk menentukan jumlah beberapa daerah yang termasuk rawan bencana alam di Kabupaten Jombang.
“Untuk titik daerah yang rawan bencana di Jombang masih belum bisa kami pastikan. Pada intinya kami akan segera melakukan rapat bersama staf untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam,” jelasnya saat dikonfirmasi.
Melanjutkan, ia menyebutkan bahwa masih belum menerima himbauan resmi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), serta BPBD Provinsi Jatim, terkait bentuk resmi rawan bencana di Kabupaten Jombang.
“Untuk resminya kami belum menerima, akan tetapi secara pasti kami akan melakukan antisipasi itu. Kemudian saya akan mencoba berfikir keras untuk himbauannya,” katanya.
“Untuk Informasi yg lumayan gencar berkisar di seputar tsunami, gempa, banjir dan longsor, letusan gunung berapi. Kami akan segera adakan rapat staf utk menentukan konten himbauan yg akan kami keluarkan secara resmi setelah mempelajari karakteristik lokasi rawan bencana yg ada,” lanjut Kepala BPBD Jombang, Abdul Wahab memungkasi.
Sementara itu Bupati Jombang, Mundjidah Wahab menyebut ada 32 desa di wilayahnya yang rawan bencana dengan kategori tinggi. Desa-desa tersebut tersebar di sejumlah kecamatan. Yakni Kecamatan Bareng, Mojowarno, Mojoagung, Kesamben, Kabuh, Ploso dan Sumobito.
“Sekali lagi, semua (personil) agar bersiap segera melakukan langkah pencegahan dan mitigasi terhadap peningkatan potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang atau puting beliung ataupun ancaman badai tropis lainnya,” tuturnya.
Begitu dengan yang disampaikan Kapolres Jombang, AKBP Agung Setyo Nugroho menyebutkan jika jumlah anggota yang terlibat dalam mengantisipasi bencana alam tersebut sekitar kurang lebih 2 ribu personil.
“Gabungan, mulai dari anggota polri, TNI, dan lainnya kita turunkan semua. Jadi totalnya mungkin bisa dua ribuan lebih begitu, makanya kami backup tapi semoga tidak akan ada kejadian,” pungkasnya.