JOMBANG, KabarJombang.com- Alat protokol kesehatan (Prokes) seharga Rp 6 juta yang dipotongkan dari dana bantuan Covid-19 sebesar Rp 10 juta dikeluhkan penerima. Pasalnya, alat prokes yang diterima tidak sebanding dengan jumlah uang yang dipotongnya.
Hal ini sebagaimana yang dibeberkan salah satu pengelola TPQ berinisial ‘YS’ di salah satu Kecamatan di Jombang selatan kepada KabarJombang.com.
“Walah ternyata uang Rp 6 juta hanya dapat ini, sepreyer e dapat manual bukan yang elektrik. Ya kalau dibilang kecewa pasti kecewa ini karena barang dan harga tidak sepadan” tutur YS, Sabtu (31/10/2020).
Menurutnya alat prokes yang diterimanya jika menilai dari harga yang dicantumkan pada list penawaran tidak sesuai dengan yang diterimanya.”Semua alat prokes yang ditawarkan dengan harganya, menurut saya semuanya tidak masuk akal. Spreyer ini kan dapatnya manual ini harganya Rp 600 ribu, lha spreyer yang elektrik itu lho juga Rp 600 ribu,”ungkapnya kesal.
Sebelumnya, YS mengatakan, bahwa dari pihak TPQ penerima bantuan sudah pernah melakukan usulan mengenai pembelanjaan alat prokes agar dikelola sendiri. Namun, mendapat penolakan dengan alasan bahwa uang sudah dibelanjakan.
“Kapan hari itu sudah usul mau beli sendiri, katanya uang Rp 6 juta sudah terlanjur dibelikan barangnya. Jadi ya mau gimana lagi, uangnya sudah diberikan mana bisa kembali kalau sudah dapat barangnya gini. Bisanya cuma pasrah, “tutupnya.