JOMBANG, KabarJombang.com – Lagu dangdut koplo sudah sangat akrab di telinga masyarakat Kabupaten Jombang. Para biduan juga tak pernah kehilangan penggemarnya.
Kabupaten Jombang sendiri memiliki banyak penyanyi dangdut muda bertalenta, yang namanya sangat populer di kalangan pecinta musik koplo. Salah satunya, Ragil Yulia.
Perempuan 24 tahun ini sudah menekuni tarik suara, terutama musik dangdut sejak duduk dibangku sekolah SMP.
Suara yang merdu dan paras cantik yang dimilikinya, kian membuat kagum siapa saja yang sedang dihiburnya melalui suara itu.
“Saya sudah menekuni profesi penyanyi ini sejak tahun 2010 ketika masa SMP hingga sekarang,”tutur Reni Juliyani nama aslinya.
Selain memiliki bakat menyanyi sejak kecil, dirinya merintis di dunia tarik suara juga tak terlepas dari kakak kandungnya yang juga sebagai penyanyi dangdut.
“Awal terjun di dunia hiburan sebagai penyanyi waktu itu, karena butuh uang buat bayar sekolah. Dari kelas 3 SMP mulai terjun, akhirnya uangnya bisa buat nerusin SMA, dulu bayarannya sekitar Rp 100 ribu,” ceritanya.
Wanita yang tinggal di Perumahan Kembeng Indah, Peterongan , Jombang ini kerap kali latihan bersama keluarganya. Bahkan ia menceritakan bagaimana masa adanya VCD harus menulis lirik lagu yang ada dilayar televisi, sebelum adanya internet kala itu.
Ragil mengaku, sering mendapatkan tawaran manggung di acara khitan maupun pernikahan. Namun di masa pandemi seperti ini dirasa tidak seperti tahun sebelumnya, yang satu hari bisa empat sampai lima kali manggung, atau bahkan di hari sepi bisa empat sampai lima kali manggung dalam seminggu.
“Awal pandemi tidak manggung sama sekali, jadi tidak bekerja beberapa bulan. Baru Agustus ijin hajatan dibuka bisa beroperasi hingga saat ini, namun ya tidak tentu jobnya. Sebab kadang sudah deal tapi batal karena takut kerumunan dan dibubarkan,” katanya.
Selain dari panggung ke panggung di wilayah Jombang, penyanyi cantik ini ternyata sudah pernah manggung di luar pulau, seperti di Kalimantan dan Makasar baik itu secara solo maupun duet.
“Waktu itu manggung ke Kalimantan saya nyanyi solo, kalau yang di Makasar nyanyinya duo karena ada EO yang mengajak saya hingga akhirnya bisa kesana,” kata dia.
Ragil Yulia nama panggungnya itu, merasa senang menekuni pekerjaannya sehari-hari. Sebab ia merasa ada kesenangan tersendiri bisa menghibur banyak orang bahkan semakin asik jika menambah teman dan ngobrol santai bareng musisi.
“Alasan masih tetap bertahan sampai saat ini karena saya merasa terhibur, dapat uang juga, apalagi kalau semakin banyak saweran kan semakin senang,” katanya sambil tertawa.
Selain menjaga performa yang oke, dirinya harus menjaga kualitas suara suapaya tidak sampai habis. Bahkan dirinya menahan untuk tidak minum es dan makan gorengan.
“Dulu job banyak, saya harus minum kencur sama madu, malah dulu sempat kehabisan suara. Kalau kehabisan suara pas manggung harus tetep berdiri temen saya yang dibelakang yang nyanyi,” ceritanya.
Ragil menceritakan, suka duka bagaimana menekuni pekerjaan sebagai penyanyi dangdut, salah satunya adalah asik karena bisa menghibur.
Namu sisi lain ia menceritakan bagaimana menemui relasi yang jahil bahkan pegang bagian tubuh penyanyi.
“Ada yang pegang-pegang, jadi kita harus bisa menjaga diri sendiri. Orang mabuk biaanya tidak kontrol kadang kalau kita nggak mau dipegang, penyanyinya disalahkan katanya kemenyek,” pungkasnya.