JOMBANG, KabarJombang.com – Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH Abdul Hakim Mahfudz atau yang akrab disapa Gus Kikin, enggan memberikan komentar terkait Muktamar Luar Biasa (MLB) Nahdlatul Ulama (NU).
Menurutnya, yang berhak menyampaikan perihal MLB adalah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Gus Kikin lebih menekankan pentingnya menjaga soliditas organisasi dalam menghadapi berbagai dinamika yang ada.
Pernyataan tersebut disampaikan Gus Kikin usai melaksanakan konferensi pers yang digelar pada acara Haul KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang ke-15 di Gedung Yusuf Hasyim Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Minggu (22/12/2024) sore.
Kiai yang juga sebagai pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Gus Kikin menegaskan bahwa setiap pembicaraan mengenai MLB NU seharusnya hanya dibicarakan PBNU.
“Saya rasa soal MLB ini hanya PBNU yang berwenang untuk berbicara. Saya di PWNU Jawa Timur hanya mengikuti apa yang disampaikan PBNU,” ujarnya kepada awak media.
Gus Kikin juga mengungkapkan bahwa terkait dengan Pra MLB yang telah dilakukan di beberapa wilayah dan mengundang beberapa PCNU, dirinya memastikan tidak ada perwakilan dari PCNU Jawa Timur yang terlibat dalam kegiatan tersebut. Ia menggarisbawahi bahwa jika ada instruksi terkait MLB, hal itu sepenuhnya merupakan ranah PBNU untuk menyampaikannya.
“Saya belum menerima instruksi atau pembicaraan apapun tentang MLB ini dari PBNU. Yang penting bagi kami di PWNU adalah menjaga ukhuwah dan soliditas organisasi, karena itu adalah yang dibutuhkan bangsa saat ini,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Gus Kikin juga menegaskan bahwa yang lebih penting saat ini adalah menjaga kesatuan dan soliditas dalam tubuh organisasi NU, daripada terjebak dalam perpecahan.
“Kami di PWNU tetap solid dengan PBNU. Fokus kita adalah mencari kesatuan, bukan perpecahan. Setiap organisasi tentu menginginkan soliditas, begitu juga NU,” tutupnya.
Diebritakan sebelumnya, Pra Muktamar Luar Biasa (MLB) Nahdlatul Ulama (NU), yang diadakan di Pondok Pesantren Mambaul Ma’arif, Denanyar, Jombang, mengungkapkan adanya ketidakpuasan terhadap kepemimpinan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Para peserta forum ini bahkan mendesak Sekretaris Jenderal PBNU, Saefullah Yusuf, atau yang dikenal dengan Gus Ipul, untuk mundur dari jabatannya dan lebih fokus pada tugasnya sebagai Menteri Sosial.
Serangkaian acara Pra MLB NU ini diawali dengan Focus Group Discussion (FGD) yang mengevaluasi kinerja PBNU selama tiga tahun terakhir, yang diadakan 17 Desember lalu.
Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan silaturahim bersama Masyayikh Jawa Timur dan berakhir dengan konsolidasi dari perwakilan NU se-Indonesia pada Sabtu (21/12/2024) di Pondok Pesantren Mambaul Maarif, Denanyar, Jombang.
KH Abdussalam Sohib (Gus Salam), yang menjabat sebagai Sekretaris Steering Committee MLB NU, menyatakan bahwa kinerja PBNU di bawah kepemimpinan KH Miftahul Akhyar (Rais Aam) dan KH Yahya Cholil Staquf (Ketua Umum) selama tiga tahun terakhir tidak berjalan dengan baik.
Menurutnya, kepemimpinan tersebut malah memicu konflik internal yang semakin meluas di berbagai daerah, serta dapat merusak jati diri Nahdlatul Ulama sebagai organisasi Islam terbesar di dunia.